Mohon tunggu...
futihat nurul karimah
futihat nurul karimah Mohon Tunggu... Lainnya - menulis itu, ya menulis

lahir 16 tahun lalu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murid Sering Matiin Kamera Zoom? Ini Alasannya

31 Juli 2020   20:51 Diperbarui: 28 Mei 2021   15:09 5331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alasan murid mematikan kamera zoom (unsplash/annie spratt)

Pandemi covid-19 telah merubah sistem belajar mengajar. tidak bisanya pembelajaran secara tatap muka langsung, membuat sekolah mensiasatinya menggunakan aplikasi seperti zoom maupun google meet untuk bertatap muka bersama murid muridnya. namun, pertemuan melalui aplikasi ini kerap menuai permasalahan. 

Mulai dari murid yang telat join, murid yang keluar tiba tiba dari room meeting, sampai murid murid yang enggan menyalakan kameranya, membuat guru guru geram, karena seperti sedang mengoceh sendiri. kok nyalain aja susah sih, aduh. namun, pelajar punya alasannya sendiri tidak menyalakan kamera saat zoom berlangsung.

1. Insecure sama muka sendiri

Kualitas ponsel yang berbeda, tentu memberikan efek berbeda pula pada tampilan wajah saat pertemuan secara online. bagi mereka si pemilik hape apel kegigit, tampilan video mereka masih memiliki efek glowing. 

Yah, secara umum masih dalam kadar bagus, dan sedap dipandang. namun, bagi mereka yang memiliki hape dengan kualitas rendah, tampilan video di pertemuan online menjadi sangat buruk. bahkan bagi mereka, kepayahan kualitas ponselnya membuat wajah mereka tampak lebih buruk dari aslinya. menyebalkan.

Baca juga : Kerap Disepelekan, Ketahuilah Etika Mengikuti Kelas Online

Kualitas ponselnya yang buruk kadang membuat pelajar insecure sendiri, ketika men scroll video teman temannya di pertemuan online. haduh kinclong kinclong, sedangkan tampilan mereka, sudah gelap, burem, lemot. belum lagi, kalau di zoom ada gebetan yang sedang mereka taksir. rasanya ingin buru buru mematikan kamera saja, dari pada keliatan buluk gini.

2. Kondisi rumah gak kondusif

Tidak semua orang memiliki tempat privasi, seperti kamar sendiri atau ruangan khusus yang tenang dan damai. ada banyak pelajar yang hidup dengan kondisi rumah yang tidak kondusif. sehingga membuat mereka kesulitan mencari tempat untuk melakukan pertemuan online.

Contoh saja saat mengambil tempat di meja makan, ibu bolak balik menata makanan dengan daster, atau adik yang berjalan mondar mandir. tentu hal seperti ini tidak mau pelajar tampilkan di zoom mereka. 

Sehingga, banyak dari para pelajar memilih mematikan kamera, dari pada menunjukan keadaan rumahnya yang tidak kondusif. sekali lagi, tidak semua pelajar punya tempat privasi yang damai, untuk membuat mereka nyaman menyalakan video di zoom nya.

3. Masih ngantuk

Jangankan di pertemuan online, pertemuan secara live saja pelajar sering mengantuk mendengar penjelasan guru. namun bedanya, saat online mereka memiliki kemudahan untuk menutupi aktivitas ngantuknya. bagi mereka, mematikan kamera jauh lebih aman, dari pada ketauan tidur, lalu berakhir dengan guru yang men screenshootnya. atau teman teman yang iseng mengabadikan momen mereka mengorok saat online class.

Apalagi pertemuan zoom di pagi hari saat murid murid masih menguap lebar, mematikan kamera adalah salah satu cara mendengarkan penjelasan guru sambil berbaring di pulau kapuk. atau pertemuan di siang hari, saat penat sudah memenuhi kepala, rasanya ingin tidur saja.

Baca juga : Peran Kelas Online sebagai Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh

4. Bolos ke instagram

Alasan selanjutnya, adalah kemampuan multitasking remaja. sembari mendengar penjelasan guru, mereka membuka aplikasi lain, seperti instagram, menscroll berandanya, nge stalk mantan, atau memantau story orang orang. kepenatan belajar online, yang membuat mereka tak bisa berinteraksi secara langsung, menimbulkan perasaan ingin melarikan diri menuju sosial media yang jelas lebih menyenangkan.

Melihat aktivitas teman teman, memantau story, atau mengobrol di chat room, mereka lakukan saat zoom berlangsung untuk mengurangi kepenatan. sebenarnya hal ini sama saja seperti para murid yang mengobrol satu sama lain, atau bermain hape saat guru menjelaskan di kondisi normal. bedanya saat ini, mereka memiliki cara baru untuk menghindar dari kepenatan paparan materi guru. yaitu, mematikan kamera lalu berselanjar di sosial media.

5. Kameranya rusak, bu

Ada pula kendala teknis seperti kamera yang rusak sehingga tak bisa menampilkan wajah mereka. alasan yang kadang terdengar meng ada ada bagi sebagian guru, nyatanya kadang memang benar dialami oleh para siswa. bisa dari ponsel mereka yang bermasalah, atau faktor faktor lain yang membuat video tak nampak di zoom.

Nah, diantara ke lima alasan ini kamu yang mana? meski mengalami kendala dan kesulitan selama pembelajaran online, saya harap kita semua tetap dapat berusaha mengikuti pembelajaran dengan baik ya.

Baca selanjutnya : Pengaruh Kelas Online terhadap Perkembangan Pendidikan Anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun