Â
Bekasi- Muhammad Fajrin Bunyamin (19), merupakan seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi semester III, yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi.Â
Berbeda dengan teman semasa sekolahnya, Fajrin sebagai lulusan Sekolah Menengah Kejuruan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Baginya, menjadi mahasiswa merupakan sebuah kesempatan besar untuk dapat melatih dan mengasah pola pikir dan keterampilannya. Terlebih, ia memiiliki minat dibidang komunikasi dan politik.
Dengan memiliki privilege tersebut, Fajrin berjanji kepada dirinya sendiri untuk bersungguh-sungguh dalam mengembangkan minatnya. Meskipun baru menginjak semester dini, Fajrin telah membuktikan hal tersebut dengan mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi, baik dilingkungan dalam kampus maupun dilingkungan luar kampus.Â
Kegiatan pertama yang diikutinya adalah event non-formal sebagai anggota divisi acara yaitu Kopikustik 2021. Event tersebut diadakan oleh Mahasiswa Fikom terdahulu kepada Mahasiswa baru Fikom untuk dapat berani dalam menunjukkan hobi, bakat dan keterampilannya.
"Pertama, gue mau say thanks a lot buat para alumni yang udah inisiatif buat bikin event (Kopikustik) ini untuk adik-adiknya. Karna, dari event (Kopikustik) ini gue dapet ilmu dan pengalaman baru yang banyak banget! Gue bisa tau bagaimana event itu bisa berjalan, diskusi yang baik itu seperti apa, kita harus berani nunjukkin hobi kita didepan banyak orang, rasa tanggungjawab, dan masih banyak lagi. Paling penting sih, gue bisa kenal sama temen-temen seangkatan gue, karna dulu pas SMK covid ye kan, haha!. Dan, gue bisa kenal sama kakak-kakak tingkat dan para alumni juga. Gue jadi bisa bergerak lebih bebas karna kenal dan disupport sama (mereka) semuanya." Ungkap, Fajrin saat diwawancara kemarin (14/1).
Kegiatan tersebut bagai sebuah pemantik untuknya yang mudah membara, dalam mengembangkan potensi dan minat dalam dirinya. Fajrin memberikan sebuah tantangan kepada dirinya untuk tak hanya menjadi mahasiswa aktif dalam kegiatan non-formal, namun harus juga dalam kegiatan formal lainnya.Â
Ia membuktikan hal tersebut dengan mengikuti berbagai aksi demonstransi yang menuntut keadilan untuk masyarakat dan bergabung menjadi bagian dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Indonesia sebagai Wakil Sekretaris Perguruan Tinggi dan Kepemudaan periode tahun 2023/2024.
"Aksi demonstransi (terkait) isu kenaikan BBM, Tolak Anggaran Renovasi Gedung DPRD Kota Bekasi, Bos Afirmasi dan Bos Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang Gagal di Kemendikbud, Gerakan Forum Mahasiswa Bekasi untuk Indonesia, dan lain-lain. Karna aksi demonstransi (tersebut), gue jadi dituntut untuk melek terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat dan belajar (mempunyai) pola pikir yang kritis. (Untuk) bergantung ke HMI sendiri, gue dilatih menjadi seorang yang mempunyai mental kritis dan penyelesaian (masalah) yang baik, kepemimpinan, Â public speaking, mengatur waktu kuliah dan organisasi dengan baik, dan balik lagi (tentang) tanggungjawab gue menjalankan dan menuntaskan proker (program kerja) yang udah dirancang dan disepakati bersama." Ucap, Fajrin.
Meski memiliki tanggungjawab pada organisasi eksternal kampus yang sedang dijalankannya tersebut, tak membuat Fajrin bermalas-malasan dan lupa akan tanggungjawab prioritasnya yaitu menyelesaikan tugas perkuliahan.Â
Saat diwawancara mengenai perihal tersebut, ia mengaku cukup kesulitan dalam membagi waktu antara organisasi dan tugas kuliah, dikarnakan siklus beradaptasi. Namun, kekhawatirannya tersebut pupus saat melihat nilai akhir semester yang telah dipublikasikan. Ia membuktikan kepada dirinya kembali, bahwa ia mampu menjadi mahasiswa yang aktif dan tetap bertanggungjawab akan prioritasnya.
Menjadi mahasiswa yang juga aktif saat mata perkuliahan berlangsung, membuat Fajrin dikenal sangat baik oleh Dosen pengajarnya. Sebagai mahasiswa yang tak hanya datang, duduk, dan mendengarkan saat adanya kelas perkuliahan, namun ia juga kerap bertanya, menjawab, serta berdiskusi apabila ada materi yang belum membuatnya mengerti.Â
Tak jarang ia mendapatkan kepercayaan sebagai Assisten Dosen saat kelas perkuliahan sedang berlangsung dan dipilih untuk membantu menjelaskan mengenai tugas untuk teman-temannya yang belum mengerti.
Kerja kerasnya tersebut membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Salah satu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Ubhara Jaya, Ibu Annisa Eka Syafrina memberikan kepercayaan kepada Fajrin untuk menjadi Assisten Dosennya selama beberapa bulan.Â
Ibu Annisa merupakan seorang Dosen yang mengajar Fajrin pada mata kuliah Statistika saat semester II. Ia sangat senang dengan sosok Fajrin sebagai mahasiswa yang memiliki dedikasi tinggi dan patut diberikan kesempatan serta fasilitas untuk mengembangkan keterampilan yang Fajrin miliki.
"Kalau ditanya (perihal) bagaimana caranya, gue cuma berusaha bersikap sebagaimana Mahasiswa pada umumnya, sih. Seperti, mengikuti peraturan yang (Dosen) berbeda, gue selalu komunikasi (Dosen) via personal chat kalau ada apa-apa, aktif dikelas (saat) online maupun offline ya, ngumpulin tugas tepat waktu, dan ya paling ngobrol sama mereka (Dosen) kalau ketemu di sela-sela waktu kosong." Menurut, Fajrin.
"Pastinya gue seneng dan bangga. Jujur, gue engga kepikiran untuk bisa jadi Assisten seorang Dosen gitu ya kan. Tapi, dapet kesempatan untuk bisa jadi asdos (Assisten Dosen) apalagi sama Bu Ina yang notabene Dosen favorit gue, gue gabakal lewatin, haha. Sebagai asdos (Assisten Dosen), gue belajar banyak. Ternyata Dosen tuh punya tugas (seperti) ini loh, gue jadi bisa make Ms. Excel, dan gue jadi dikenal sama para staff yang ada di Fakultas (Ilmu Komunikasi) karna jadi Assisten Dosennya Bu Ina, ini. Bersyukur banget!." Ujar, Fajrin.
Memiliki begitu banyak kegiatan yang harus dijalani, tentunya juga memiliki pengeluaran yang cukup banyak saat menjalankannya. Namun, hal tersebut dapat disiasati oleh Fajrin. Pada pertengahan bulan di tahun 2021, ia mendaftarkan diri sebagai mitra pengemudi pada aplikasi driver online yaitu "Grab Bike".Â
Terkadang, ia menggunakan waktu senggang dan liburnya untuk mencari orderan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan sehari-seharinya. Meskipun tergolong berumur dini, Fajrin tak segan untuk berkomunikasi dengan mitra pengemudi lain yang sudah dewasa. Menurutnya dengan bekerja sebagai mitra pengemudi, ia mendapatkan banyak sekali pengalaman suka dan duka yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.
Cr: Dokumentasi Grab, Fajrin, (2023).
"Gue nge-grab juga baru-baru ini sih, di pertangahan bulan (tahun) 2021. Gue engga mewajibkan sehari harus minimal berapa orderan, harus dapet (penghasilan) segini, dan lain-lain. Meskipun engga dapet (penghasilan) banyak, ya itu cukup buat ngurangin beban mereka (keluarga) ngasih gue jajan. Â Gue lagi nyoba untuk aktif setiap hari sih, minimal satu orderan, karna seru aja gitu ketemu orang baru dan jalan-jalan yang dibayar ya kan, haha!." Tutur, Fajrin.
Terlepas dari segala proses dalam mencapai mimpi-mimpi yang tlah ia rancang, tak dapat kita lupakan peran besar dari sebuah keluarga yang merupakan pintu pertama dalam pembentukan karakter dan pola pikir dari seorang Fajrin.Â
Figur keluarga memiliki peran yang sangat signifikan dalam tercapainya keberhasilan seorang anak. Memberikan kehangatan untuk pulang, kenyamanan dalam bercerita, menuntun sebuah arah, kebebasan untuk memilih, dan memberikan semangat merupakan bentuk terbaik kasih sayang yang tidak dapat diukur dengan apapun.
Penulis: Furry Mulya Bintang Putra, Mahasiswa Semester III, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Bekasi. Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Penulisan Media, Dosen Saeful Mujab.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H