Mohon tunggu...
Furqon SubHana
Furqon SubHana Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Pandemik hingga Minyak

28 Juni 2020   20:48 Diperbarui: 28 Juni 2020   20:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kegiatan #Dirumahsaja selama 3 bulan ini yang sudah kita lalui sejak awal mulainya penyebaran COVID 19 di Indonesa ini membuat banyak warga masyarakat mulai gelisah. Pasal nya mereka mulai bosan dengan kondisi seperti ini, tidak sampai di situ mereka juga sudah mulai kehabisan tabungan untuk bertahan hidup dalam kondisi seperti ini. 

Kita ketahui memang kesehatan itu nomer satu, dan salah satu cara untuk mengurangi penyebaran corona virus ini salah satunnya dengan pengurangan kegiatan yang melibatkan orang  banyak seperti halnya pemberlakuan kebijakan bekerja dari rumah atau belajar dari rumah, ya walaupun seluruh pekerjaan bisa di kerjakan dari rumah dan kurang efektif untuk dilakukan dan menimbulkan masalah masalah baru.

Efek dari pandemic ini memanglah besar hingga membuat perekonomian merosot, tidak hanya di Indonesia tapi hampir diseluruh negara di dunia merasakan dampak dari pandemic ini. 

Hingga Harga minyak dunia anjlok tajam yang dikarena stok minyak di setiap negara masih penuh karena kegitan tranportasi terhenti yang membuat konsumsi minyak berkurang drastis sedangkan produksi minyak terus berlanjut karna sumur minyak yang sudah berproduksi, kecil kmungkinan untuk berhenti untuk berproduksi dari hal tersebutlah yang membuat harga minyak dunia anjlok di kala pandemic ini.

Kita tidak bisa terus bertahan dan kondisi seperti ini, kita ketahui bahwa seluruh fasilitas kesehatan tetap mebutuhkan ongkos untuk terus bejalan terutama untuk penanganan COVID19 ini, jika kegiatan ekonomi berhenti dan teurs merosot maka bisa saja fasilitas kesehatan ini ikut terhenti karena kesulitan dana untuk menjalankannya. dan kita tidak bisa terus mengandalikan bantuan dari pemerintah yang juga ada batasnya atau dari uluran tangan orang lain.

"New Normal" menjadi opsi berbagai negara untuk mengatasi kondisi seperti ini,termasuk juga negara megara maju memilih jalan keluar ini untuk keluar dari kondisi ini walaupn ada beberapa negara yang gagal dalam menjalankan new normal ini karena tergesagesa menerapkan new normal. indonesia negara kita ini adalah salah satu negara yang ikut menggunakan opsi ini untuk berusaha keluar dari kondisi sekarang.

Semoga indonesia tidak gagal dalam new normal ini, masyarakat dan pemerintah berperan penting dalam sukses nya new normal ini. Penerapan protokol protokol kesehatan yang baru untuk mencegah penuluran dari virus ini  untuk dapat masyarakat dapat kembali berakfivitas seperti normalnya dan diharap kan semunya kembali berjalan senormal normal nya dan hilangnya pandemic ini.

Furqon Sub Hana

Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun