Salah satu ciri utama pembelajaran orang dewasa adalah orientasi dan relevansi masalah. Orang dewasa cenderung memiliki motivasi intrinsik yang kuat untuk belajar ketika mereka melihat hubungan langsung antara apa yang mereka pelajari dan kehidupan sehari-hari mereka. Pembelajaran orang dewasa cenderung lebih mandiri dan berpusat pada diri sendiri.
Lindayani & Murtadlo (2011) dalam (Adnyana, 2020) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi kelemahan pembelajaran. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menekankan motivasi dan interaksi antar siswa untuk memotivasi dan saling membantu dalam penguasaan materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.Â
Metode pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan kerja sama dalam kelompok kecil dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan bertujuan untuk mendorong siswa saling membantu dan mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Karakteristik Model Pembelajaran STAD
1. Pembelajaran tim
Setiap anggota tim dapat bekerja sama dan belajar bersama untuk mencapai tujuan belajar. Sukses dan belajar bisa tercapai jika keberhasilan tim dapat terlaksana dengan baik. Setiap anggota harus heterogen untuk berkontribusi kontribusi terhadap keberhasilan kelompok.
2. Berdasarkan manajemen kooperatif
Dalam pengelolaan kooperatif ada empat keimigrasian Fungsi utamanya adalah fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, fungsi organisasi , dan fungsi pengendalian .
3. Keterampilan kolaborasi
Kesediaan bekerja sama dalam kegiatan dan kegiatan yang dilakukan dalam keterampilan dan bekerja sama. Dengan cara ini siswa diberikan dorongan untuk mau berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok lain. Dalam keterampilan dan kerja sama siswa bisa mengedepankan ide-ide mereka dan berkontribusi untuk mencapainya sukses dan kelompok.
Selain itu, model pembelajaran STAD memeliki beberapa manfaat dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu :
1. Meningkatkan partisipasi siswa
Dalam metode pembelajaran STAD, siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan membuat mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar.
2. Meningkatkan rasa percaya diri siswa
Metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Dalam metode ini, siswa diberi kesempatan untuk berbicara dan berinteraksi dengan anggota kelompoknya. Ini dapat membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam berbicara di depan umum dan berinteraksi dengan orang lain.
3. Meningkatkan keterampilan kerjasama siswa
Metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa. Dalam metode ini, siswa harus bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kerja sama yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan motivasi belajar siswa
Metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam metode ini, siswa merasa bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan ingin mencapai tujuan bersama. Ini dapat membantu mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar dan mencapai hasil yang lebih baik.
5. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
Metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Dalam metode ini, siswa dapat belajar dari anggota kelompoknya dan saling membantu untuk memahami materi yang sulit. Ini dapat membantu mereka memperdalam pemahaman mereka tentang materi dan mencapai hasil yang lebih baik.
Model pembelajaran STAD juga memiliki keunggulan dan kekurangan, berikut keunggulan dan kekurangannya.
Keunggulan model pembelajaran STAD
(1) Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma kelompok,
(2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk sukses bersama,
(3) Berperan aktif sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok,
(4) Interaksi antar siswa bersama dengan peningkatan kemampuan mereka membantah
Kelemahan model pembelajaran STAD
1 . Jika dilihat dari fasilitas kelas, maka susunlah tempat duduk Kerja kelompok sangat memakan waktu. Biasanya karena tidak tersedianya ruangan khusus memungkinkan untuk langsung digunakan untuk pembelajaran kelompok.
2. Jumlah siswa yang banyak (kelas gemuk) dapat menyebabkan guru juga tidak optimal dalam mengamati kegiatan pembelajaran sebagai kelompok atau individu.
3. Guru dituntut untuk bekerja cepat dalam menyelesaikan tugas berkaitan dengan pembelajaran yang dilaksanakan, di termasuk mengoreksi pekerjaan siswa, menghitung skor pengembangan juga.
Kesimpulannya, metode pembelajaran STAD dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar. Manfaat tersebut antara lain meningkatkan partisipasi siswa, kepercayaan diri siswa, keterampilan kerjasama siswa, motivasi siswa, dan pemahaman materi siswa. Oleh karena itu, metode pembelajaran STAD dapat menjadi pilihan yang baik bagi guru yang ingin meningkatkan kemampuan belajar siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H