Mohon tunggu...
Ahmad Furqon
Ahmad Furqon Mohon Tunggu... Jurnalis - Berkerja sebagai Redaktur di www.beritapulauseribu.id

Mencoba Suarakan Orang Pulau

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menunggu Gebrakan Wisata Pulau Kelapa

1 Desember 2019   23:25 Diperbarui: 1 Desember 2019   23:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap pulau di gugusan Kepulauan Seribu pasti memiliki potensi wisata, tak terkecuali Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu. Ya, pulau permukiman yang didiami sekitar 6 ribu jiwa ini tak mau ketinggalan beraksi dalam trend wisata permukiman di wilayah Jakarta Kepulauan ini.

Sejatinya, Pulau Kelapa sudah teramat dikenal oleh kalangan wisatawan asing saat booming wisata manca medio 1990 lalu. Dari pulau ini banyak talenta wisata berkarir di pulau-pulau resort. Seperti, Pulau Matahari, Pulau Putri, Pulau Genteng, Pulau Bira, dan Pulau Pantara.

Dan pulau -- Pantara -- terakhir disebut sempat menjadi pulau wisata kelas dunia bahkan ketenarannya melebihi pulau dewata -- Bali -, kala itu. Ribuan wisman asal mancanegara utamanya dari negeri matahari terbit -- Jepang -- tak jarang menyesaki pulau itu tiap akhir pekannya.

Kerja sama dengan maskapai penerbangan asal Jepang,  Japan Air Lines (JAL) menajamen pulau yang identik dengan logo Pulau Seribu ini menjadi buah bibir pariwisata nasional dan internasional. Darinya, mulailah ekspansi pariwisata bemunculan semisal Pembangunan Pulau Matahari, Pulau Bira, dan pulau-pulau lainnya.

Ah, tapi itu dulu. Sekarang memang masih ada geliatnya namun tak sama dan tak seindah dulu. Apakah sejarah bakal terulang ?, sepantasnya ditunggu sambil menggu gebrakan baru yang mau dan akan dilakukan di Pulau Kelapa.

"Itu kenangan indah kita dan nyata. Sudah saatnya bergeser pada realita, sekarang kita -- Pulau Kelapa -- mau jadi wisata apa," ujar Sabeni di dermaga utama Pulau Kelapa saat berbincang dengan sejawatnya.

"Kalau dulu bisa, sekarang pasti juga bisa asal kita terus berusaha. Toh, Pula Tidung, Pari, Pramuka, dan Harapan bisa, kenapa kita tidak," timpal Safaat, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Pulau Kelapa, Kamis (28/11/2019) malam.

Sambil sesekali meneguk kopi hitam di gelas plastiknya, mereka ber-empat berpikir keras mencari formula wisata yang tepat untuk Pulau Kelapa. "Bagaimana kalau wisata kuliner, tapi konsepnya makanan laut segar. Kita libatkan nelayan untuk jual langsung hasil tangkapannya ke pengunjung wisata," usul Jufri menyela berfikir rekannya.

"Bagus juga, tapi dimana tempatnya," serga syarif yang sebelumnya hanya asik dengan kreteknya.

"Kita fokuskan aja lokasinya di pulau itu," seraya menunjuk gugusan pulau kecil tidak jauh dari dermaga utama Pulau Kelapa. "Kalau dibenahi pasti bagus dan akan menjadi daya tarik wisata," gagas Jufri yang adalah Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu ini.

"Tapi," sambung Safaat. "Harus banyak yang dibenahi, fasiltas wisata harus menunjang. Sanitasi, lokasi tempat makan, dan akses ke sananya bagaimana?," tanya Safaat sambil mengelus dagunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun