Mohon tunggu...
Furi Diah
Furi Diah Mohon Tunggu... -

Menulis di kompasiana untuk move on dari fan page haters yang aku follow -_-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Job Hunter: Untold Story

12 Januari 2015   06:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:20 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi sebenarnya label job hunter resmi saya tanggalkan pada tanggal 6 Desember 2013, lebih dari setahun yang lalu. 3 Bulan setelah saya lulus. Alhamdulillah. Sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang pengalaman saya mengikuti tes Schl*mberger di sini

Kalau diingat-ingat jaman menjadi sebentuk manusia fresh grad yang giat mencari kerja, maka suka mengernyitkan dahi sendiri menyadari polos dan kadang begonya saya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Here are some of them

(Catatan : I = Interviewer; S= Saya)

1. Schl*mberger

(dialog ini dalam bahasa inggris)
I : Oke, ...pertanyaan pertama, ceritakan tentang diri kamu
S : (sangat tidak siap, memikirkan bakal ditanya yang aneh-aneh. Lupa identifikasi diri sendiri). Saya adalah .... orang yang baru lulus... pantang menyerah..terutama untuk mendapatkan pekerjaan di schl*mberger.
I : (mengernyitkan dahi) Serius ?

2. T**** Indonesia

I :  Furi, boleh saya tahu kenapa mahasiswa ekstensi kok masuknya malam?
S : Oh, itu logikanya seperti ini bu. Anak SPMB yang masuk jurusan saya kan perbandingannya 1: 100, kalau anak ekstensi kan paling 1:10. Kalau dimasukkan di kelas yang sama pasti ada kesenjangan bu.
I : (mengernyitkan dahi) Jadi maksud kamu anak ekstensi IPKnya bagus-bagus karena itu berarti?
S : (Dlam hati : salah jawab gue dab! Pan gue anak ekstensi!) Eh, bukan bu. Saya lupa. Anak ekstensi kelas malam karena banyak yang bekerja di siang hari, iya itu bu jawabannya.
....
I : Di form ini jawaban kamu untuk pertanyaan "Apa jenis pekerjaan yang kamu inginkan" adalah "Pekerjaan yang bisa membawa saya keliling nusantara", maksud kamu seperti apa yah?
S: (Dalam hati : itu kan jawaban nge troll, mana tahu kalau bakal ditanyakan di sini ) ... iya saya pengen keliling indonesia bu.

3. Pupuk K****

I : Apa yang menjadi tujuan hidup mbak furi?
S:  Menjadi warga negara yang dapat memberikan sesuatu yang nyata untuk negara saya. Bermanfaat untuk nusa dan bangsa sesuai bidang ilmu yang saya geluti
(Pas pulang baru mikir : buseet, itu tadi jawaban mau ngelamar kerja apa orasi nyaleg)
.....
I : Kamu tahu ini apa? (menulis deret fibonacci di kertas)
S: Deret fibonacci pak
I : Bagus, tuh kalau tahu.
S: (Jejeritan dalam hati : Yess! Gue Cerdas! Ga salah dong ngikutin Dan Brown Series)
I: Coba bikin flowchartnya. Bisa?
S: Bisa Pak!
--15 menit kemudian--
I: sudah selesai mbak?
S: Belum pak...

4.  Pertam***

I : Furi, kan kamu sudah melamar di T****, Pupuk K**** dan Perta**** ya.. ketiganya BU*N besar, yang T**** dan Pupuk K**** malah sudah tahap akhir. Di kami masih panjang loh prosesnya. Setelah ini masih tes kesehatan, dan wawancara top management. Setelah itu pun, kalau diterima kamu harus membuat 1 karya tulis untuk lulus dan diangkat menjadi karyawan tetap. Nah, misalkan yang 2 tadi sudah ada pengumuman kamu pilih yang mana?
S: ... mm... bingung bu
I2: ya pilih yang pertama pengumuman lah. Kok repot amat.
S: Belum tentu pak. Saya sholat istikharah dulu aja.

Think before you answer a question. But don't think too much. Try to be unique, but don't try too hard to be different

:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun