Kabupaten Maluku Tenggara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Langgur.
Pada awalnya, ibu kota berada di Kota Tual, namun setelah resmi menjadi daerah otonom, ibu kota kabupaten pun dipindahkan ke Langgur. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Banda di utara dan timur, Laut Arafura di barat dan Samudera Hindia di selatan (sumber wikipedia).
Kota Langgur dapat dijangkau dari Jakarta dengan menggunakan pesawat menuju kota Ambon dengan transit di Makassar dan kemudian menggunakan pesawat berjenis ATR menuju Kota Langgur. Perjalanan menuju Langgur ditempuh selama kurang lebih 1 jam 30 menit dari Kota Ambon.
Kira-kira setengah jam sebelum mendarat di Kota Langgur, ketika pesawat ATR sudah turun dari ketinggian jelajah, siapkan mata anda untuk menikmati indahnya hamparan pasir putih dan biru nya laut yang sangat cantik. Hanya 'fMasyaAllah' yang bisa terucap dari mulut ketika menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah itu.
Bercampur antara rasa haru yang penuh syukur atas keindahan alam Indonesia dan rasa senang bahwa dalam beberapa menit lagi saya akan menginjakkan kaki di tanah Maluku Tenggara.
Pemandangan Spektakular dari Atas Pesawat ATR Beberapa Menit Sebelum Mendarat
Sepanjang perjalanan dari bandara menuju Desa Ohoililir tempat kami menginap, kami disuguhkan pemandangan pantai di sebelah kiri dan kanan jalan dengan warna yang cantik bergradasi biru muda dan biru tua.
Jalanan terbilang sepi dan sudah teraspal rapih dan mulus. Banyak taksi (angkot) yang mangkal di bandara yang siap mengantarkan anda menuju tempat tujuan. Anda bisa menginformasikan kemana anda akan pergi dan jangan lupa anda juga bisa melakukan negosiasi awal dengan para pengemudinya.
Kami menggunakan mobil yang sudah kami pesan sebelumnya dari tempat kami menginap, biayanya relatif standar Rp 200.000 menggunakan mobil Avanza dan diantar langsung menuju tempat kami menginap.
Adalah Desa Ohoililir, desa sunyi dan tenang yang memberikan pemandangan cantik Pantai Ngursarnadan persis di depan cottage tempat kami menginap. Coaster Cottage, cottage yang dimiliki oleh warga negara asing dan dikelola oleh warga lokal penduduk asli Kepulauan Kei kecil. Kamarnya yang bersih dan luas, ketersediaan air bersih yang memadai serta ruang teras yang luas tempat kami duduk menikmati angin dan deburan kecil ombak pantai, sungguh suasana yang indah yang bisa kami nikmati sepanjang hari.
Sunset Cantik Suguhan Alam Desa Ohoililir
Pemandangan yang Disajikan Persis di Depan Cottage Tempat Kami Menginap
Saat hari menjelang pagi, kami sudah tidak sabar untuk mengunjungi salah satu spot cantik yang sudah masuk dalam list perjalanan ini, Pantai Ngurtavur atau sering disebut juga Pulau Ular (karena bentuk hamparan pasirnya meliuk seperti ular bila dilihat dari udara).
Kami menuju pelabuhan debut sekitar 20 menit perjalanan dari Desa Ohoililir, setibanya di Pelabuhan Debut, kapal motor kami sudah menunggu (kapal motor berbahan fiberglass ini lumayan besar bisa ditumpangi maksimum 5 - 6 orang). Pastikan barang-barang anda tersimpan dalam dry bag atau kantong plastik karena sepanjang perjalanan air laut akan menerpa tubuh kita hingga basah kuyup karena kapal tidak beratap. Perjalanan memakan waktu +/- 1 jam dari Pelabuhan Debut.Â
Perjalanan dari pelabuhan Debut menggunakan kapal motor dipatok seharga Rp 700.000 untuk pulang pergi dan pengemudi kapal motor pun dengan setia akan menunggu sampai kami puas bermain air di sana.
Saat mendekati Pantai Ngurtavur, hanya rasa haru bercampur kegirangan yang kami rasa, dan kami pun berusaha menahan diri untuk tidak buru-buru melompat keluar dari kapal motor melihat jernihnya air dan putihnya pasir yang membentang.
Memasuki wilayah Pantai Ngurtavur yang sepi dan sunyi anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 300.000 oleh pengawas setempat dari desa seberang, entah ini retribusi resmi atau tidak.
Wajah Cantik Nan Mulus Pantai Ngurtavur - Snake Island
Kepulauan Bair
Kepulauan Bair atau lebih sering disebut sebagai Raja Ampat-nya Maluku dapat ditempuh dengan kapal motor dari Desa Dullah, Desa Dullah berjarak hanya sekitar 30 menit dari Desa Ohoililir. Biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa kapal motor bermesin 1 sekitar Rp 1.000.000 pulang pergi.
Kami pun bergegas dan tak sabar untuk melihat keindahan alam Kepulauan Kei Kecil, Maluku Tenggara. Setelah mata dimanjakan oleh gradasi warna cantik di perairan Maluku Tenggara ini, kami pun memasuki wilayah Kepulauan Bair, laju kapal motor menjadi sedikit lambat agar kami dapat menikmati keindahan alam yang luar biasa cantik.Â
Tebing-tebing batu yang ditumbuhi pepohonan terlihat sejuk mengelilingi perairan, celah-celah kecil memaksa kami untuk masuk dan mengintip keindahan alam sekitar.
Goa ini terletak di Desa Letvuan 15 Km dari Langgur. Daya tarik utama yang dimilikinya adalah batuan-batuan stalaktit yang sangat menarik serta kolam air yang sangat jernih dan segar.Â
Konon katanya menurut mitos penduduk setempat Goa Hawang ini merupakan kutukan batu yang membuat seorang pria dan anjingnya berubah menjadi batu setelah mereka meminum air dalam goa tersebut, mendapatkan kutukan karena pria tersebut mengeluarkan kalimat mengumpat setelah mencicipi air dari goa tersebut.
Nama Hawang berarti arwah, sebab sebagian besar masyarakat di sana masih percaya jika di goa yang memiliki keindahan berupa kolam air sangat jernih beserta stalaktit cantik tersebut masih banyak didiami oleh hantu.
Pantai ini terletak persis bersebelahan dengan Pantai Ngursarnadan tempat di mana kami tinggal, bisa ditempuh dengan berjalan kaki di sepanjang pantainya. Pantai ini memiliki pasir yang sangat putih dan halus sehalus bedak. Pantai sepanjang 2 Km ini membentang cantik dengan kombinasi warna putih dan gradasi biru yang memesona.
Untuk masuk kedalam kawasan wisata Pantai Ngurbloat ini anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 per mobil, anda bebas mengeksplor keindahan pantai, berjemur menikmati sengatan matahari yang terik dan berenang dengan bintang-bintang laut yang tampak terdampar di bibir pantai. Hanya deburan ombak-ombak kecil yang menghiasi pantai landai ini.
Indonesia, engkau memang sungguh memesona! Hiduplah Indonesia Raya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H