Saudara-Saudara,
Yang ingin saya lakukan adalah mendorong perubahan besar cara kita bernegara. Saya ingin menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia. Saya ingin membangun sistem ekonomi dan sistem politik yang kuat dan bersih, yang membela rakyat dan membangun bangsa ini.
Saya ingin mencegah korupsi. Saya tidak ingin Republik kita menjadi republik maling. Saya tidak ingin Republik kita hancur karena uang rakyat dirampok oleh sekelompok orang yang tamak.
Tujuh puluh tujuh tahun lebih kita merdeka, kita bangun bangsa, tapi hari ini kita seperti jadi tamu di rumah kita sendiri. Sebentar lagi seratus tahun kita merdeka, rakyat kita tidak punya apa-apa. Tujuh puluh tujuh tahun kita merdeka, negara kita tiap tahun harus pinjam uang. Negara kita seolah begitu miskin.
Saya percaya kita sebagai bangsa yang mampu. Kita mampu dan kita harus, dan kita wajib menghapus kemiskinan di Indonesia. Kita wajib memastikan "Mimpi Indonesia" ada dan nyata.
Anak petani harus bisa jadi profesor. Anak buruh harus bisa jadi jenderal. Anak nelayan harus bisa jadi orang kaya. Anak pedagang kaki lima harus jadi pemilik restoran. Itu cita-cita Republik Indonesia!
Anak orang miskin tidak boleh miskin terus menerus. Untuk apa kita merdeka kalau kita membiarkan orang hidup miskin di Republik ini? Mungkin pendapat saya keliru, saya siap disanggah, saya siap dikoreksi!
Apakah salah jika rakyat Indonesia ingin berdiri di atas kaki sendiri? Apakah salah kita ingin punya mobil milik bangsa sendiri? Apakah salah kita ingin rakyat naik motor buatan dan milik Indonesia sendiri? Apakah salah?
Apakah bangsa kita tidak boleh punya harga diri? Salahkah kita kalau kita ingin rakyat Indonesia makan yang cukup, supaya anaknya tidak lapar? Haruskah kita lihat anak-anak di Ibukota kita sendiri tidak bisa tidur karena lapar?
Saudara-Saudara sekalian,
Saya kira saya ambil kesimpulan bahwa kita merasakan kejanggalan-kejanggalan Indonesia. Kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Kita harus menyalahkan diri kita sendiri. Ini adalah tanggung jawab kita semua.
Karena itu tantangannya adalah beranikah kita mengoreksi diri kita sendiri? Beranikah kita mendidik rakyat kita, menyadarkan bahwa perlu ada perubahan di negara kita?
*Pernyataan Prabowo Subianto ini diambil dari bukunya "Paradoks Indonesia & Solusinya" Cetakan Ketiga, Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H