Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buntut Anies Antitesis Presiden Jokowi Hingga Menteri dari Nasdem Takut Direshuffle

27 Oktober 2022   10:13 Diperbarui: 27 Oktober 2022   10:22 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: YouTube Total Politik

Usai pendeklarasian Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 yang diusung partai Nasdem, partai besutan Surya Paloh kini terjebak rangkaian masalah.


Pendelarasian yang dinilai premature dan terlalu dini ini menyebabkan ketidaksetujuan anggota internal partai hingga ketidakonsisten nasdem sebagai partai politik pendukung pemerintahan Joko Widodo.

Tidak hanya itu, Zulfan Lindan salah satu kader Nasdem dinonaktifkan dampak dari statement nya Anies Baswedan sebagai antitesis presiden Jokowi.

Pernyataan tersebut ia lontarkan saat hadir dalam program bertema 'Adu Balap Deklarasi, Adu Cepat Koalisi' yang disiarkan detik.com kolaborasi dengan Total Politik.

"Pertama apa, Jokowi ini kami lihat sebagai tesa, tesis, berpikir, dan kerja. Tesisnya kan begitu Jokowi. Lalu kami mencari antitesa, antitesanya siapa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," lanjutnya.

Kaget dan tidak terima dinonaktifkan, justru Zulfan membeberkan dirinya mengetahui justru dari surat nonaktif dirinya beredar di media sosial.

"Kok tiba-tiba besoknya loh kok surat ini yang keluar, tanpa dikasih sama saya, tanpa dipanggil, tanpa penjelasan, dan yang sangat salah adalah surat ini sebelum saya terima, sudah menyebar di media. Semua media itu medsos-medsos banyak teman kita krim semua, saya bilang 'loh apa-apaan ini?'," kata Zulfan Lindan

Zulfan menyinggung, sosok yang menyebarkan surat tersebut yakni menteri yang ketakutan kena reshuffle Jokowi dampak Nasdem mendukung Anies Baswedan.

Meski tidak membeberkan siapa nama menteri, namun Zulfan membeberkan bahwa Johnny G pLate yang menyampaikan ke Surya Paloh bahwa Jokowi tidak terima dengan penyataan dirinya.

Ia menduga Johnny G Plate sengaja mempermalukan dirinya. "Ya kira-kiralah (menteri siapa). Ya, kan. Nah, jadi ini yang mungkin menyampaikan ke Pak Surya Paloh bahwa 'ini Pak Jokowi agak marah nih dengan apa yang disampaikan oleh Zulfan ini', belum tentu Pak Jokowi marah, dikarang-karang kan bisa juga, siapa pula yang mau cek ke Pak Jokowi? Ya kan? Nggak ada yang bisa ngecek karena dia menteri," ujarnya.

Deklarasi terlalu dini yang dilakukan Nasdem menuai pro kontra dari sejumlah pihak. Konstestasi yang masih 2024 dan posisi Nasdem sebagai pendukung pemerintah. Kebijakan Surya Paloh kini dipertanyakan, bahkan oleh internal partainya sendiri.

Harapan sebagai garda terdepan yang mengusung Anies Baswedan dan dapat menjadi pengatur perpolitikan justru menuai blundernya posisi partai Nasdem. Terlebih, kondisi stabilitas ekonomi dan pangan cenderung lemah.

Sebaiknya Nasdem sebagai salah satu partai yang ingin membawa perubahan dapat mengedepankan kepentingan rakyat untuk mencari solusi dari setiap masalah bukan justru mengedepankan ambisi yang masih akan berlangsung 2024 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun