Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasil Survei Tertinggi, Ganjar Pranowo Justru Dibanjiri Respon Negatif Warganet

26 Oktober 2022   17:35 Diperbarui: 26 Oktober 2022   17:43 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga survei Charta Politika menggelar survei elektabilitas sejumlah tokoh untuk Pilpres 2024 di Indonesia. Dengan 1.220 responden dan tersebar di 34 provinsi.

Sebagaimana yang dilansir Tempo.co di laman Instagramnya, Survei yang dilakukan pada 6-13 September 2022 itu pun mengeluarkan data bahwa Ganjar Pranowo unggul dengan 28,5% disusul dengan Prabowo Subianto sebesar 23,4%.

Pada posisi ke-3 oleh Anies Baswedan sebesar 19,6%, Diiringi Ridwan Kamil 6,4%, Sandiaga Uno 2,1% dan akhir ada Agus Harimurti Yodhoyono sebesar 2,1%.

Bukan berdampak sentimen positif, justru survei tersebut menuai banjir komentar negatif terkait Ganjar Pranowo. Banyak yang mempertanyakan kinerja dan kontribusinya yang belum layak untuk nyalon menjadi presiden.

Source: Tempo.co
Source: Tempo.co
Akun @deeka888 justru mempertanyakan prestasi Ganjar dengan berkomentar "Apa prestasi Ganjar? Serius nanya, Banjir? Wadas? Kemiskinan Meningkat?" Begitu juga akun @devidstefano "Coba lihat Wadass," paparnya.

Selain itu, banyak juga yang mempertanyakan data survei yang dilakukan Charta Politika. akun @syahruladelio justru berkomentar "itu 1,220 bukan 200 juta penduduk yya, ganjar gausah ke geeran x"

Dari pernyataan di atas, penulis coba menghitung kuantiti survei dengan 1.220 responden terpilih mewakili 34 provinsi. Artinya, berkisar 35 responden dalam satu provinsi. Sedangkan keterwakilan data tersebut penulis anggap jauh dari akurat mengingat sampel tersebut secara kuantitas tidak mewakili jumlah penduduk setiap provinsi.

Seharusnya dengan kapastitas lembaga survei yang cukup kredibel dan dikutip media memiliki alasan yang ilmiah atas motode survei tersebut.

Belum lagi, bukan hal baru jika lembaga survei bisa dibentuk oleh siapapun dan mengikuti arahan dari pihak manapun. Berbagai lembaga survei yang memiliki hasil yang bersaing di beberapa periode belakang saling mendukung pasangan calon presiden bukan menyesuaikan fakta dengan apa adanya.

Terkait dengan kasus survei yang dilakukan Charta politika justru mengundang berbagai pertanyaan dari warganet dari segi kredibilitas dan objektifitas mengingat survei pemilihan calon pemimpin adalah isu yang sangat sensitif.

Kontribusi Ganjar Pranowo
Sebagai kader PDI-P yang menjabat sebagai Gubernur Jawa tengah, track record Ganjar cukup baik dan dirasakan masyarakat. Belum ditambah sikapnya yang ramah dan membumi mudah diterima masyarakat.

Bagi bangsa Indonesia, Ganjar Pranowo salah satu aset penting. Namun jika dikaitkan dengan pemilihan presiden 2024 mendatang, penulis rasa masih terlalu prematur dalam keikutsertaaannya dalam kontestasi.

Ketidakstabilan ekonomi dan dampak dari pandemi Covid-19 serta banyaknya pekerjaan rumah skala nasional membutuhkan pemimpin yang berpengalaman dan dapat memberikan solusi untuk Indonesia bangkit dari ancamanan ekonomi dan hutang luar negeri.

Belum kasus internasional, Indonesia memiliki peran penting sebagai anggota HAM di PBB dan menyuarakan isu keadilan. Perlunya pemimpin Indonesia nantinya yang berpengalaman yang tidak hanya mengatur satu atau dua daerah.

Kasus Wadas merupakan satu dari sekian banyak contoh mengapa Ganjar semestinya perlu bersabar dan terus meningkatkan pengabdiannya kepada rakyat dalam skala kecil.

Menurut penulis, kapasitas yang mumpuni dari calon-calon yang sudah mendeklarasikan diri dalam kontestasi ialah Prabowo Subianto. Secara pengalaman, Prabowo justru memiliki histori dan pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa saat ini, terutama kasus ekonomi. Melihat Prabowo sejak awal aktif menkampanyekan dan mewanti-wanti terkait ekonomi negara.

Belum value jabatan Prabowo saat ini sebagai Menteri Pertahanan, kontribusinya lintas dari kepentingan pribadi yang justru bersebrangan dan bersaing dengan Presiden Joko Widodo. Dari segi politik, Prabowo justru dapat merapatkan koalisi dari berbagai partai politik sebab jabatannya sebagai ketua umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun