Di sisi lainnya, bagi pembaca yang dapat memilah informasi akan abai terkait isu dan cenderung mengabaikan isu atau informasi lainnya.
Apa hubungannya dengan nasionalisme?
Salah satu dampak dari abainya masyarakat akibat dari informasi hoaks ataupun negatif lainnya yang sudah tersebar luas akan menumbuhkan sifat tidak peduli, apalagi pada generasi muda yang kerap disebut alergi pada politik dan kebijakan pemerintah.
Bagaimana mungkin Negara akan menjadi lebih baik jika generasi muda abai terhadap situasi negaranya bahkan peran mereka sendiri?
Ataupun justru yang cenderung ikut arus informasi yang salah lebih terombang-ambing dan keblinger pada pijakan pendapat yang menghambat nasionalisme dan kesulitan mendapatkan informasi yang benar.
Ditambah, literasi kita sebagai bangsa Indonesia masih terbilang rendah. Dari survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Hal inilah salah satu penyebab besar terhambatnya pertumbuhan nasionalisme generasi muda. Literasi yang masih rendah, obesitas konten, informasi minim verifikasi membuat generasi muda bingung dalam memilah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H