Mohon tunggu...
FUNGKY DYAN P
FUNGKY DYAN P Mohon Tunggu... Administrasi - La Ba'sa

Newbie dalam Literasi

Selanjutnya

Tutup

Atletik

FM 42KM Mandiri Joja Marathon 2019, Sakit... tapi Mau Lagi

21 Mei 2019   21:01 Diperbarui: 21 Mei 2019   21:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua cerita dalam FM 42KM yang bisa dijadikan bahan bahwa FM 42KM bukan hanya masalah berlari, tapi juga masalah waktu, derita karena kaki rewel dan menahan sakit itu bagi runners adalah cerita klasik sendiri. Melewati pedesaan dimana masyarakat memulai pagi dengan beragam aktifitas, menikmati keindahan alam dan peninggalan sejarah Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi bubrah, serta disaksikan oleh Gunung Merapi yang merupakan saksi bisu dari derita runners Mandiri Jogja Marathon 2019 adalah hal yang mungkin tidak bisa dilupakan oleh  runners. Lalu, apa untungnya bagi penikmat, runners menurut saya telah menjadi influencer yang mungkin bisa mengubah pandangan kita bahwa Lari adalah hal yang mudah bagi siapapun, jangankan lari dari masalah, lari ke ujung dunia mungkin kita bisa kalau ada niat. :)

Sumber Gambar: Instagram @pinanditabima
Sumber Gambar: Instagram @pinanditabima
Hal yang paling membuat haru adalah ketika melihat ekspresi runners melewati garis Finish, bisa dilihatkan dalam berbagai angle, kamera tak hentinya mengeksplore ekpresi mereka. 

Satu yang menyita pandangan mata saya adalah Medals Finisher, apa yang bisa saya katakan adalah amazing medals, bagi saya yang baru pertama melihat medali finisher yang terukir wayang Rama Sinta, membuat darah ini mendidih, kenapa tidak, bayangkan medalinya dan tema perlombaan sungguh sangat kental dengan budaya dan kearifan lokal. Saking lekatnya budaya, hingga mata awam ini menaruh hati dan niat untuk ikut pada event tahun berikutnya - Free Athlete mungkin. 

Menarik dan benar jika Mandiri Jogja Marathon 2019 disebut sebagai ajang "Lebih dari Sekedar Lomba", event yang terkandung didalamnya virus-virus bagi pemula untuk turut mencicipi alur perlombaan, bukan sebagai penikmat tapi sebagai runner. Runners memiliki cerita dan deritanya yang mengandung ganja dan menjadikan darah muda kembali bergejolak. Alangkah luar biasa kalau Mandiri Jogja Marathon 2020 menggandeng agen travel yang mungkin bisa memberikan lebih banyak virus agar penikmat bisa datang sekaligus trip dikawasan nak kental dengan adatnya. (din)

"Percayalah FM itu sakit, tapi pasti pengen lagi...lagi...lagi...dan lagi...." [5]

[1] Instagram @thoryc.id, salah satu runner FM 42KM Mandiri Jogja Marathon 2019.

[2] Wirajati, Jalu Wisnu, Sejumlah Pejabat Ikuti Lomba Lari Kategori 5K Jogja Marathon 2019, Kompas, 28 April 2019.

[3] Rudi, Alsadad, Jadwal dan Rute Mandiri Jogja Marathon, Kompas, 28 April 2019.

[4] Instagram @midy28, salah satu runner wanita FM 42KM Mandiri Jogja Marathon 2019.

[5] Instagram @verichristian, salah satu runner FM 42KM Mandiri Jogja Marathon 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun