di tempat ini, kata tuhan dan ibu gak pantes kamu sebut! aku milih kamu bukan untuk diceramahi..
->ini lah takdir, kenapa kamu milih aku.. pikiranmu dangkal, tunjukan pada istrimu kalo cinta itu indah..
cinta itu pas pacaran doang, kalo udah nikah ya uang!
->itu lah kenapa aku bilang pikiranmu dangkal, kamu kalah dengan emosi.. yang harus kamu tau adalah cinta tidak pernah salah!
cangkemu, terus kenapa sekarang seperti ini?
->dengan meneteskan air mata, cerita : kematian lah yang memisahkan kita.. dia tau apa keinginan ku tanpa aku minta, dia berkorban demi keluarga tanpa harus aku memohon, dia mengajariku arti bersyukur.. suatu saat aku tau dia terjangkit HIV, aku marah karena dia menyembunyikan penyakitnya, aku malu seandainya semua orang tau!! aku mengusirnya dan membuat keterangan palsu untuk surat cerai.. aku tidak mengkhawatirkan dia, yang aku khawatirkan adalah anak dalam kandungan ini.. Â sebulan sebelum melahirkan aku menikah dengan seorang pria, ku pikir dia baik dengan janji-jani manisnya, dia akan menerima aku apa ada nya.. setelah melahirkan, pria itu tak ubahnya seperti sampah, ternyata dia telah meninggalkan istri dan anak di daerah asal tanpa penjelasan. saat keluarganya menemuiku bukanya marah malah memita ku untuk tetap mencintainya, aku merasa malu.. aku putuskan untuk melepas pria itu..
pada akhirnya seorang teman memberi kabar bahwa orang yang pernah ku usir dan pernah menjadi suami meninggal dengan menitipkan berupa surat, dia berkata :
'' aku bukan orang romantis yang pandai bilang cinta, aku bukan orang yang gila akan wanita, harta dan tahta aku cuma ingin kau tau bahwa aku mencintaimu. aku sisihkan gaji untuk mu dan anak kita karena aku tau kau membutuhkan nya "
aku mohon pada tuhan agar anak ku kelak memaafkan semuanya, karena aku gak ingin jatuh cinta lagi.
'-mendengar kisah sang pelacur, pria itu tersadar dari setengah mabuk.. dengan mengenakan baju dan niatnya untuk pergi, dia meninggalkan uang tambahan dan berkata : kamu lah seorang pelacur terhormat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H