Mohon tunggu...
cangkir hitam
cangkir hitam Mohon Tunggu... Foto/Videografer - belum memiliki keterangan profil

ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Karya 8

6 Oktober 2017   06:26 Diperbarui: 6 Oktober 2017   08:50 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

seorang seniman melampiaskan isi pikirannya dalam sebuah karya. 

aku bukanlah seorang seniman. namun kecintaanku akan sebuah kata membuat aku yang keterbatasan kata, berani merangkai kata.

seperi seseorang orang yang berusaha mengejar first love-nya. buta mungkin. tak berbekal ilmu yang pas. atau mungkin tak terbayang akan sebuah akibat, namun tetap mengejar.

aku mencoba merangkai kata demi kata.

siang itu, tak tau jarum jam menuju di angka berapa.

cuaca di kota Tomohon mendung, ada saatnya hujan mengguyur kota bunga itu dengan volume rintik-rintik.

dari bus Manado-Tomohon yang ku tumpangi, dengan duduk tak bersandar sambil berdempetan dengan dua ibu gemuk di sisi kiri dan sisi kanan yang tertidur dengan pulasnya di kursi yang bersandar.

udara sejuk langsung bersatu dengan tubuhku, sesaat kaki kiri ku turun dari bus antar kota itu di jalan Kakaskasen 2.

langkahku terhenti di depan Elmonts Coffee & Roastery.

semua rumah kopi menurutku berbeda. memiliki kekhasan dengan pola cerita yang berbeda. rumah kopi ini juga pastinya berbeda.

dengan ragu disertai penuh rasa penasaran, tangan kanan ku pun membuka pintu dan langsung tercium aroma kopi yang tak dapat aku definisikan dengan tepat penjelasannya. 

seorang barista laki-laki yang sedang melakukan gerakan oval dalam penyajian V60. tampak santai menikmati proses penyeduhan kopi yang dilakukannya. dia berkaca mata, berkulit putih, dengan penampilan yang sudah tidak tergolong berumur muda lagi munurutku. tangan kanannya memiliki tato yang muncul tak hampir setengah karena tertutup baju coklat berkerah yang dipakainya.

saat itu hanya ada dua meja yang berpenghuni. 

meja pertama yang terletak disudut ruangan, ada dua bapak yang sementara berbincang dengan corn with mushroom pizza dan dua gelas single origin di atas meja bundar itu. mereka memakai kemeja bercorak batik, celana kain hitam polos, dengan sepatu pantofel hitam mengkilat. langsung dapat kutebak mereka pegawai kantoran.

juga ada seorang perempuan berkulit putih. gayanya modern dan pakaiannya ber-merek terkenal. memakai kaca mata dan rambutnya pangkas berwarna pirang. dengan ditemani segelas esspresobersama iphone 6 dan sebatang rokok yang asapnya mengganggu kenyamanan paru-paruku. dari awal kehadiranku sampai kepulanganku, dia bersama barista asyik berbincang. sepertinya perempuan ini juga ahli dalam ilmu kopi. dengan logat campuran English-Manado, dia mengkritik habis-habisan kualitas dari kopi. juga rumah kopi. 

perbincangan dengan suara keras, membuat aku yang duduk bersebelahan dengan mereka memahami apa yang mereka perbincangkan. informasi yang berguna juga untuk diriku yang sementara berusaha ingin mengetahui tentang kopi dalam keheningan. 

berdasarkan dengan isi pembicaraan juga gaya berbicara, mereka memang expert akan soal ini.

ku akui kualitas rumah kopi ini. 

dengan jenis kopi daerah yang beragam, bersenjatakan coffee machine yang lengkap, apalagi dengan alat roastingbiji kopi yang pertama kali kulihat secara langsung, sertifikat yang dilindungi bingkai kaca bergantungan di dinding. disitu juga tersusun beberapa english book tentang kopi yang salah satu bukunya pernah kulihat di website rumah kopi terkenal dengan penulis yaitu barista professional dari luar negeri.

betapa indah rumah kopi ini. penampilan yang okaybagi saya memuaskan kunjungan ku di rumah kopi itu.

disini kutulis. bersama secangkir single origin dari daerah Papua-Wamena dengan novel menginspirasi berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Elmonts Coffee & Roastery, 5 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun