Mohon tunggu...
Fulkan Kurniawan
Fulkan Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   10:54 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:54 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori attachment adalah sebuah konsep dalam psikologi yang menjelaskan ikatan emosional yang berkembang antara seorang anak dengan orang yang merawatnya, biasanya orang tua atau pengasuh utama. Teori ini dikembangkan oleh dua tokoh penting, yaitu John Bowlby dan Mary Ainsworth. Keduanya memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang perkembangan emosional anak dan pentingnya hubungan awal dalam kehidupan anak.

1. John Bowlby dan Dasar Teori Attachment

John Bowlby, seorang psikoanalis asal Inggris, adalah tokoh utama yang mengembangkan teori attachment. Ia berpendapat bahwa hubungan emosional yang kuat antara anak dan pengasuh utama adalah aspek penting dalam perkembangan sosial dan psikologis anak. Bowlby menekankan bahwa ikatan ini bukan hanya hasil dari kebutuhan biologis, seperti makan, tetapi juga kebutuhan emosional yang mendalam.

Bowlby menyatakan bahwa attachment adalah suatu proses biologis yang bersifat universal. Semua anak di seluruh dunia memiliki kecenderungan untuk membangun hubungan emosional dengan pengasuh mereka, yang dalam banyak kasus adalah ibu. Ia menggambarkan attachment sebagai mekanisme yang mendukung kelangsungan hidup, di mana anak yang merasa aman dengan pengasuhnya lebih cenderung untuk mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Hal ini penting bagi perkembangan kognitif dan sosial anak.

Bowlby mengemukakan bahwa attachment berkembang dalam beberapa tahap, dan pengasuh yang responsif dan konsisten dalam memberikan perhatian dapat membangun ikatan yang aman dan sehat. Sebaliknya, pengasuh yang tidak konsisten atau mengabaikan kebutuhan anak dapat mengarah pada pola attachment yang tidak aman.

 2. Mary Ainsworth dan Pengembangan Teori Attachment

Mary Ainsworth, seorang psikolog asal Amerika yang bekerja sama dengan Bowlby, mengembangkan teori attachment lebih lanjut dengan melakukan penelitian yang lebih mendalam. Ainsworth terkenal dengan percobaan "Strange Situation" (Situasi Aneh), yang dilakukan untuk mengamati dan mengkategorikan berbagai jenis attachment pada bayi dan anak kecil.

Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment berdasarkan pengamatan terhadap reaksi anak terhadap perpisahan dan pertemuan kembali dengan ibu mereka dalam situasi yang tidak biasa. Ketiga pola tersebut adalah:

- Attachment Aman (Secure Attachment): Anak yang memiliki attachment aman merasa nyaman untuk menjelajah lingkungan mereka ketika pengasuh ada di dekat mereka. Mereka merasa cemas saat pengasuh pergi tetapi cepat merasa tenang saat pengasuh kembali. Anak dengan pola attachment ini cenderung memiliki hubungan yang sehat dan stabil di masa depan.

- Attachment Tidak Aman-Avoidant (Avoidant Attachment): Anak dengan pola ini cenderung tidak menunjukkan banyak kecemasan ketika pengasuh pergi dan cenderung menghindari pengasuh ketika mereka kembali. Mereka terlihat kurang terikat secara emosional dengan pengasuh mereka, yang sering kali berhubungan dengan pengasuh yang kurang responsif.

- Attachment Tidak Aman-Anxious (Ambivalent/Resistant Attachment): Anak dengan pola ini menunjukkan ketegangan yang tinggi ketika pengasuh pergi dan kesulitan untuk menenangkan diri bahkan setelah pengasuh kembali. Mereka menunjukkan perilaku yang bertentangan, yaitu ingin dekat dengan pengasuh namun juga marah atau frustrasi. Pola ini sering dikaitkan dengan pengasuh yang tidak konsisten dalam memberikan perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun