Mohon tunggu...
Fulkan Kurniawan
Fulkan Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori emotional intelligence dari Daniel Goleman

20 Januari 2025   00:41 Diperbarui: 20 Januari 2025   04:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kurangnya definisi yang jelas tentang EI.

2. Sulitnya mengukur EI secara akurat.

3. Perluasan konsep EI ke bidang lain seperti pendidikan dan bisnis.

Kesimpulan

Teori Emotional Intelligence dari Daniel Goleman memberikan wawasan penting tentang pentingnya mengenali, memahami, dan mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan EI, individu dapat meningkatkan hubungan, kinerja, dan keseimbangan hidup.

Referensi

1. Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.

2. Salovey, P., & Mayer, J. D. (1990). Emotional Intelligence.

3. Mayer, J. D., & Salovey, P. (1997). What Is Emotional Intelligence?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun