1. Apa dan bagaimana kecerdasan emosianal
2 Pengaruh kecerdasan emosional pada kepemimpinan dan organisasi.
2. Pembahasan
2.1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional ( Emotional Intelegensia ) adalah kecerdasan non kognitif, yaitu
sesuatu yang ada di luar keahlian dan pengetahuan, artinya kemampuan untuk memahami diri
sendiri dan orang lain, saat seseorang tersebut berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi
menghadapi lingkungannya ( Dr.Christine Dreyfus, dalam Armstrong,2003 )
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kecerdasan emosional mencerminkan
bagaimana pengetahuan diaplikasikan dan dikembangkan sepanjang hidup seseorang. Disisi
lain kecerdasan emosional juga dapat dipandang sebagai kompetensi (bersifat kognitif), jadi
meskipun bersifat insting dan emosional, tetapi tetap dapat dipelajari/ dilatih, dengan kata lain
kompetensi emosional diperoleh seiring perkembangan kedewasaan seseorang.
Menurut Goleman (1999), kecerdasan emosional adalah kepastian untuk mengawali
perasaan sendiri, untuk mengelola emosi dengan baik dalam diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain.
Sedang menurut Stephen P.Robin (2007), kecerdasan emosional adalah kemampuan,
ketrampilan, kapabilitas dan kompetensi non kognitif yang mempengaruhi kemampuan
seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungannya.
2.2. Komponen Kecerdasan Emosional
Dari definisi atau pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa ada beberapa komponen
yang membentuk kecerdasan emosional, yaitu :
* Manajemen Diri
* Yaitu kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengarahkan dorongan hati dan
suasana hati yang akan mengatur prilakunya.
Pemahaman Diri
o Adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami suasana hati dan kepercayaan
diri, dan penilaian diri yang realistis.
Pemahaman Sosial
o Ialah kemampuan untuk memahami karakter, emosi orang lain dan juga ketrampilan
memperlakukan orang lain sesuai dengan reaksi emosional mereka.
*Ketrampilan Sosial
* Yaitu kemampuan untuk mengelola hubungan orang-orang yang ada di lingkungannya
dan membangun jaringan kerja.
Jadi kecerdasan emosional bisa memainkan peran penting dalam pelaksanaan pekerjaan
seseorang, artinya kecerdasan emosional lebih penting dari pada kecerdasan akademik.
Seseorang yang mempunyai level kecerdasan emosional yang tinggi akan mempunyai kinerja
yang lebih tinggi. Sehingga kecerdasan emosional menjadi ciri orang yang berkinerja tinggi
dan mempunyai kemampuan untuk dapat berhubungan lebih baik dangan orang lain.
2.3. Langkah-langkah Membangun Kecerdasan Emosional
Ada beberapa langkah yang dibutuhkan untuk dapat membangun kecerdasan emosional,
(Michael Armstrong, 2003), yaitu :
1. Menilai, kecerdasan emosional seperti apa yang dibutuhkan oleh suatu jabatan.
2. Menilai secara pribadi tingkat kecerdasan emosional mereka yang akan menempati
jabatan tersebut.
3. Mengukur kesiapan orang-orang untuk mau memperbaiki kecerdasan
emosionalnya.
4. Memotivasi orang-orang untuk percaya bahwa pengalaman belajar akan lebih
bermanfaat.
5. Memusatkan perhatian pada sasaran yang jelas.
6. Mencegah adanya penurunan kemampuan yang tidak dapat dihindari
7. Memberi umpan balik kinerja
8. Mendorong orang-orang untuk mau melakukan aplikasi kemajuan dalam praktek
kerja.
9. Memberikan model perilaku yang diinginkan
10. Mendorong dan menciptakan iklim untuk memperbaiki diri sendiri.
11. Mengevaluasi, dengan ukuran hasil kinerja yang dapat diandalkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H