Mohon tunggu...
Fulgensius
Fulgensius Mohon Tunggu... Penulis - Fiat Justitia Ruat Caelum, Salus Populi Supreme Lex

Hasta La Victoria siempre

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surabaya, Perpaduan antara Keberanian dan Keindahan

31 Mei 2020   14:16 Diperbarui: 1 Juni 2020   23:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Ilustrasi Kota Surabaya diambil dari Wikipedia

Heroisme Surabaya, terpatri abadi sebagai simbol keberanian dan kekuatan bangsa. Tepat hari ini menjadi bersejarah bagi masyarakat Kota Surabaya. 727 tahun silam, tercatat pada tanggal 31 Mei 1293, Kota Surabaya resmi berdiri. 

Konon katanya saat itu bertepatan dengan hari dimana kerajaan Majapahit dibawah pimpinan Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongolia yang datang dan menyerang melalui jalur laut. Simbol keberanian darat pasukan Majapahit dan kekuatan laut dari kekaisaran Mongolia inilah yang katanya menjadi cikal bakal berdirinya Kota surabaya.

Kota yang juga menjadi simbol kepahlawanan dan perjuangan rakyat Surabaya pada masa kolonial ini, tentu telah memasuki usia sepuh, selama 727 Tahun berdiri.  

Beberapa sumber lain juga pernah mengatakan bahwa Surabaya berasal dari mitos pertempuran antar Sura (Ikan Hiu) dan Baya (Buaya) yang akhirnya menjadi cikal bakal nama Kota Surabaya.

Bukti lain sejarah memang telah menunjukan bahwa kota ini telah ada, jauh sebelum masa pemerintahan kolonial di Indonesia. Seperti dalam prasasti Trowulan I Tahun 1358 SM, dimana menunjukkan Surabaya (Churabhaya) kala itu, masih merupakan sebuah desa di tepi sungai Brantas. Kisah lain Kota Surabaya lantas juga tercatat dalam perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk, yang ditulis oleh empuh Prapanca dalam pujasastra "Kakawin Negarakertagama" pada tahun 1365 dalam pupuh XVII (Baris ke 5, ayat ke 5).

Heroisme nama  Kota Surabaya lantas terkenang manis dalam catatan sejarah bangsa pada pertempuran 10 November 1945 melawan kolonialisme Belanda. Peran penting masyarakat Kota Surabaya (arek-arek suroboyo) kala itu, mampu mengobarkan api-api perlawanan ke seantero Negeri, hingga tercapailah kemerdekaan Bangsa Indonesia.  

Sungguh, sebuah simbol Keberanian jika ditelisik dan ditelusuri dari garis waktu dan lintasan sejarah berdirinya kota, yang menjadi kebanggan arek-arek suroboyo.

Namun ada sisi lain disamping kepahlawanan yang layak diangkat, jika berbicara tentang Surabaya. Ya, Kota Hijau dan Kota Taman, adalah julukan yang juga tersemat manis serta menjadi ciri khas bagi Kota Surabaya di masa pemerintahan saat ini. Kota dengan tingkat kehijauan  yang patut di apresiasi, untuk ukuran kota - kota besar di Indonesia, dengan indeks kondisi udara yang sangat baik dan tergolong normal yaitu berkisar antara 32 - 34 derajat Celcius, menurut data Badan Meteorologi dan Geofisika  (BMKG).

Kondisi kota yang nyaman, dalam euforia kota di Indonesia yang hiruk-pikuk penuh polusi, karena Walikotanya Tri Rismaharini sangat memperhatikan betul masalah penghijauan kota. Terbukti sudah banyak taman terbuka hijau yang dibangun selama masa kepemimpinan beliau, walau peran penting walikota sebelumnya Bambang Dwi Hartono, yang menginisiasi tata kelola ruang kota dengan sangat baik,  tidak bisa dipisahkan dari kondisi nyaman dan keindahan kota Surabaya saat ini. Maka benarlah kata pepatah "kalo sudah nyaman, apapun akan susah dipisahkan".

Terhitung telah banyak sudah penghargaan yang diraih Kota Surabaya dalam beberapa Tahun terakhir, yaitu kurang lebih 259 penghargaan, menurut data tahun 2019, dimana Kota Surabaya memperoleh penghargaan dari beberapa sektor bidang, diantaranya sebagai kota terbuka hijau dari dunia internasional oleh Global Forum on Human Settlement (GFHS) yang diserahkan di markas PBB New York, Amerika Serikat, dan diterima langsung oleh Walikota Tri Rismaharini pada 30 Oktober 2017. 

Sungguh lagi - lagi menjadi kebanggan masyarakat Kota Surabaya, selain penghargaan sebagai kota Adipura dan penghargaan Nasional maupun Internasional lain yang pernah diterima.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun