Kisah Taubat Sang Petakil

[caption caption="taubat sang petakil "][/caption]Kalian pasti pernah bertemu dengan seorang yang "hyperactive", yang kerjaanya banyak, bejibun... Ya banyak banget, saking banyaknya sampai banyak nyusahin orang... :v

Kalo di daerah saya, orang seperti itu disebut PETAKILAN, ga pernah mau diem. Kadang Lucu, kadang ngeselin, tapi ngangenin, Emang sih kalo ngga ada dia ngga rame... :V

Suatu ketika sang Petakil terlihat DRAMA banget, tersudut dalam kenyataan hidup seolah-olah semua aura kegelapan yang ada di Dunia ini tengah berkumpul di sekeliling tubuhnya yang kini tergolek lemas di SURAU (langgar/Mushola kecil) dekat rumahnya.

Melihatnya dalam kondisi yang sangat mengenaskan, Munaroh wanita paling keTche se-Komplek menghampirinya...

Munaroh : " Hai Dude... ngapain di sini sendirian?"

Petakil   : " __________ " (masih loading... kayak Game C** lagi kena Bug)

Munaroh : " Abang ganteng, kok ditanya diem aja?" (rayu Munaroh)

Petakil    : " eh kamu Mun..." (jawabnya dengan singkat)

Munaroh : "kamu kok ga seperti biasanya, ada masalah apa? silahkan komentar aamiin biar masalahnya tambah ringan..." (sambut Munaroh)

Petakil    : "Ah, kamu Mun, ada-ada aja... emang saya anak alay yang gampang ketipu begituan..." (ketus Petakil)

Munaroh : " Yah abisnya, kamu kaya HP second yag banyak minusnya..."

Petakil    : "Sak karepmu lah..."

Munaroh : "Eh klo lagi marah jadi kaya artis holiwood loh..."

Petakil    : " HULK maksudnya?"

Munaroh : " Ekekek..." (tertawa hemat)

Petakil    : " Jadi beGini loh Mun,..." (mencoba menjelaskan)

Munaroh : " Udah Cukup, Hentikan! saya tidak kuat mendengarnya..."(potong Munaroh)

Petakil    : " Saya belum Cerita apa-apa, Mun..."

Munaroh : "Eh, anu... saya ada perlu, disuruh ibu Update Status Minta Pulsa, ibu lagi di kantor kepala sekolah, udah dulu ya... bye..." (Ucapnya sambil ngacir)

Petakil   : " Cantik-cantik Gendeng..."

Munaroh : "(hampir saja... hampir saja mendengarkan curhat si Jones (read:jomblo ngenes.) itu)"Ucap Munaroh dalam hati...

dan berlalulah Munaroh meninggalkan Sang Petakil sambil Munwalk...

Entah apa yang ada di pikiran Sang Petakil kala itu, apakah benar ia akan curhat mengenai kehidupan asmaranya?
Andaikan saja Munaroh tidak memotong pembicaraanya, pasti sekarang pembaca sudah tahu apa sebenarnya yang sedang melanda direktori otak sang Petakil.

akankah sang petakil bertaubat?
kepada siapakah ia akan mengadu?

nantikan kisah selanjutnya...

To be Continued...