Mohon tunggu...
Fuky Ronald
Fuky Ronald Mohon Tunggu... Guru - Bermanfaat untuk negara, bangsa, agama, dan semesta

Pria yang gemar mencari pelajaran dari apapun, siapapun, kapanpun dan dimanapun.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permasalahan dan Solusi Guru PAI pada Kurikulum Merdeka

15 Oktober 2024   15:37 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

3. Jangan terpaku pada aturan yang kaku

Ketiga, jangan terpaku pada aturan yang kaku. Hakikat Kurikulum Merdeka adalah kebebasan dan kreativitas guru dalam menentukan apa yang terbaik bagi siswanya. 

Dalam konteks ini, guru sebenarnya adalah "kurikulum abadi" karena merekalah yang paling tahu kondisi dan kebutuhan siswa di kelas. Dengan pemahaman ini, guru PAI dapat lebih fleksibel dalam mengelola waktu dan materi pembelajaran, sehingga tujuan spiritual dan moral siswa tetap tercapai.

4. Kolaborasi dan Diskusi antar Guru

Keempat, Kolaborasi dan Diskusi Antar Guru. Diskusi dan kolaborasi dengan rekan sejawat sangat penting. Guru PAI dapat berdiskusi tentang strategi yang paling efektif dalam mengajar, berbagi pengalaman tentang perilaku siswa, serta mencari solusi atas tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan. 

Dengan berdiskusi, kita dapat saling menguatkan dan meningkatkan kualitas pengajaran, baik dalam hal agama maupun aspek lainnya.

Kesimpulannya dalam artikel ini adalah problem insyaAllah dapat teratasi dengan kolaborasi. Masalah yang dihadapi oleh guru PAI dalam implementasi Kurikulum Merdeka sebenarnya hanya terjadi dalam lingkup kecil dan spesifik. Dengan penerapan solusi-solusi yang tepat, kita dapat mengatasi tantangan ini. 

Harapannya, melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan kolaboratif, kualitas pendidikan agama di sekolah dasar tetap terjaga, tanpa harus mengorbankan tuntutan kurikulum yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun