Mohon tunggu...
Alvilatifahfina
Alvilatifahfina Mohon Tunggu... Guru - Senggang dalam hidup, adalah memahami kehidupan dengan lebih fasih.

Saya adalah seorang guru honorer, yang masih terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jangan Mengejar Uang Jika Ingin Sukses

6 Oktober 2020   06:57 Diperbarui: 6 Oktober 2020   07:04 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi sukses adalah dambaan setiap insan, hidup berkecukupan syukur-syukur bergelimang harta benda. Mungkin sebab itu juga, banyak orang menuliskan cita-cita untuk menjadi "orang kaya" terlebih dahulu baru menentukan satu bidang yang akan menjadi cita-cita yang mereka tekuni. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya fokus utama yang ada di benak mereka bukan kepada cita-cita mereka, tapi mereka memilih untuk fokus pada pundi-pundi uang. 

Andai mereka bisa menjadi A, B dan C, padahal belum juga mereka memulai untuk melakukan rencana-rencana mereka. Khayalan mereka sudah membumbung tinggi, awas jangan ketinggian kisanak jatuh sakit loh (xxxx)

Sayangnya, yang belum mereka sadari. Pengalihan fokus dari cita-cita kepada uang tidak menjadikan mereka kaya. Pemikiran yang salah besar! 

Dengan memikirkan banyak uang yang akan mereka peroleh tidak menjadikan mereka maju, tidak menjadikan kemampuan mereka bertambah, dan tidak menjadikan progres yang terarah dalam bidang yang mereka tekuni!

Mengapa demikian? Karena fokus mereka teralihkan, jika seseorang memiliki fokus tertentu, dan apa yang diharap-harap tidak pernah terjadi. Tentu ini membuat mereka sedih, membuat mereka patah semangat, padahal mereka sudah melakukan hal yang sama berkali-kali. Meluangkan tenaga mereka sama besarnya berkali-kali. Perlu dicatat "berkali-kali", dan mimpi-mimpi mereka jalan di tempat dengan motif ingin menjadi kaya. 

Wah, pasti mereka yang memiliki keyakinan demikian hanya akan menelan pahitnya kegagalan, serta putus asa. Menjadikan mereka enggan melakukannya lagi. Mereka akan berpikir semua yang mereka lakukan hanyalah kesia-siaan belaka.

Hidupmu Akan Bernilai Jika Melakukan Ini!

Mengapa mereka yang mengejar uang dan kejayaan gagal dalam usaha mereka? Karena mereka tidak pernah menghargai bakat yang mereka miliki! Mereka lupa untuk menyusun strategi mencintai pekerjaan mereka dan percaya pada diri mereka sendiri. 

Seperti yang belakangan ini populer di kalangan milenial, mereka berlomba-lomba untuk menjadi youtuber yang sukses. Youtuber yang menghasilkan 4000 jam tayang dan 1000 subscriber. Banyak sekali akun-akun Youtube yang diisi oleh anak muda sekarang ini, dengan tujuan mendapatkan adsens. 

Tapi yang tidak mereka ingat adalah perjuangan untuk mewujudkan itu butuh proses, ketekunan, dan kreativitas. Baru saja bisa menayangkan lima video, sudah loyo karena penonton mereka baru berkisar hitungan jari-jari. Pada akhirnya, saya memperhatikan banyak akun-akun setengah jalan yang bertebaran di Youtube. Malah memberikan kesan tidak bertanggung jawab.

Berikut ikhtiar yang bisa kita lakukan bersama, beberapa hal penting yang bisa kita fokuskan untuk menjadi sukses yang sesungguhnya:

  • Bermimpilah yang besar tentang cita-cita yang ingin anda wujudkan.
  • Fokuslah untuk mengerjakan cita-cita anda, dengan menjadi fokus perlahan anda akan mempelajari tentang konsisten dan kreatifitas anda akan muncul untuk mengembangkan strategi khusus yang bisa melejitkan cita-cita anda.
  • Berani mencoba hal-hal baru demi mencapai cita-cita anda.
  • Jangan pernah putus anda, karena jarak putus asa dan kesuksesan sangatlah tipis.
  • Jangan lupa untuk meminta kepada yang Kuasa demi kemudahan jalan anda untuk mencapai cita-cita.                                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun