Mohon tunggu...
Fuji Zanuari Astutik
Fuji Zanuari Astutik Mohon Tunggu... Guru - GURU KELAS

Guru Penggerak Angkatan 8 Google Master Certified Konten Kreator BBGP Jateng S2 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode Asyik "Tayangkan Kilat" Pada Kegiatan P5

29 September 2024   06:00 Diperbarui: 29 September 2024   06:03 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ideologi negara Indonesia menjadi landasan filosofis dan nilai dasar  pendidikan di negara kita. Namun, di era tekhnologi 5.0 dan pengaruh globalisasi, zaman terus berkembang. Kita sebagai guru menghadapi tantangan yang sangat serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan. Perubahan sosial yang sangat pesat dan penggunaan tekhnologi yang semakin bebas memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi kami akan hilangnya kebudayaan dan jati diri Indonesia.

Implementasi kurikulum merdeka membawa inovasi yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia. Karena sejatinya pendidikan adalah memanusiakan peserta didik dengan memberikan kebebasan secara lahir dan batin agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.  Penerapan Projek Penguatan Profil Pancasila merupakan langkah yang sangat tepat dalam menerapkan pendidikan berkarakter pancasialis. Ratu Mutiara Kalbu dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan mengatakan bahwa Pnacasila adalah bagaimana kita memperjuangkan nilai kemanusiaan dan keadilan bangsa Indonesia. Hal ini yang seharusnya diajarkan di sekolah agar para peserta didik merasakan bahwa mereka hidup di negeri yang majemuk ini.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah kami sudah diterapkan sejak melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri. Kami mengambil tema Kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan. Tujuanya adalah menggali potensi yang dimiliki peserta didik dan memberikan keterampilan hidup kepada peserta didik supaya dapat digunakan untuk kehidupannya kelak.

Namun,pada kenyataanya banyak guru yang bingung dalam implementasinya, terutama dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Guru juga masih mendominasi dalam kegiatan tersebut sehingga pembelajaran tidak kontekstual. Guru focus pada hasil bukanlah proses. Hal ini yang mendorong saya untuk berinovasi mengatasi keresahan guru tentang penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Saya menemukan metode asyik yaitu "Tayangkan Kilat" yaitu akronim dari Temukan, Bayangkan, Lakukan, Bagikan dan Affiliate. Kelebihan dari metode ini adalah sebagai berikut:

  • Modul Ajar (MA) dibuat dengan mudah hanya dengan empat langkah
  • Kegiatan pembelajaran di kelas menjadi tertstruktur
  • Pembelajaran di kelas menjadi kontektual
  • Keenam dimensi yang terkandung dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3) tertanam pada diri siswa
  • Adanya kolaborasi antara siswa
  • Penggunaan tekhnologi masa kini

Langkah kegiatan dari "Metode Tayangkan Kilat" dimulai dari tahap temukan, dimana siswa akan diajak berkeliling di sekitar sekolah untuk mengamati sumber daya alam yang ada di sekitar sekolah. Tahap kedua adalah bayangkan, dalam tahap ini siswa diajak untuk berfikir kritis apa yang akan kita lakukan untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Tahap ketiga adalah lakukan dimana siswa akan melakukan eksekusi dari ide kreatifnya. Langkah keempat adalah bagikan dimana siswa akan memamerkan dan mempresentasikan hasil dari karyanya. Kegiatan terakhir adalah affiliate dimana produk yang dihasilkan akan bernilai ekonomis.

Dokumentasi Pribadi SDN Kalirejo 3
Dokumentasi Pribadi SDN Kalirejo 3

Kegiatan yang dilakukan di SDN Kalirejo 3 adalah pembuatan Ecoprint tekhnik Pounding. Bahan ecoprint menggunakan bahan yang diambil dari lingkungan sekitar yaitu berupa daun ataupun bunga. Bahan pewarna kain kami menggunakan bahan alami seperti kunyit. Kegiatan ini dilaksanakan bersama-sama di sekolah. Hasil ecoprint berupa tote bag, tas serut, sapu tangan, bahan ecoprint yang siap dijadikan baju, taplak dan baju ecoprint berupa outer.

Siswa juga mendapatkan pembekalan marketing dalam penjualan produk P5. Diharapkan dengan memberikan pembekalan marketing peserta didik mempunyai keterampilan dalam menjual produk yang bisa digunakan dalam dunia kerja. Tidak kalah menari juga ada program unggulan yaitu "Traju Mas Affiliate" dimana program ini akan menghitung berapa penjualan setiap peserta didik. Top 10 penjual terbanyak akan mendapatkan rewards berupa komisi sebesar 10% dari penjualan. Produk P5 hasil karya peserta didik SD Negeri Kalirejo 3 dapat dipesan di Instagram dan shopee: @trajumas_officialstore

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun