Selain itu, pada tahun 2025, produsen dapat memperoleh manfaat dari AI, khususnya agen AI yang akan berkontribusi dalam mengoptimalkan rantai pasokan manufaktur secara komprehensif di seluruh industri.
2. Fokus pada Optimalisasi Konsumsi Energi
Biaya energi yang tinggi merupakan pendorong utama bagi produsen Eropa untuk memprioritaskan efisiensi energi. Perusahaan-perusahaan Eropa semakin tertarik dengan hal ini karena ingin memahami pola konsumsi energi mereka di seluruh siklus hidup produk, mulai dari pengadaan dan logistik hingga operasi di pabrik dan penggunaan pengguna akhir. Peluang jangka panjang dan lebih strategis adalah mengoptimalkan konsumsi energi sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan hal ini harus menjadi topik jangka panjang yang berorientasi pada nilai perusahaan bagi para pemain utama.
Dorongan menuju optimalisasi ini didorong oleh kebutuhan untuk mengurangi biaya dan memenuhi peraturan lingkungan yang ketat. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi area pemborosan energi, perusahaan-perusahaan Eropa bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan:
• Menurunkan biaya operasional: Mengurangi konsumsi energi berarti penghematan biaya, menjadikan bisnis lebih menguntungkan dan kompetitif.
• Memenuhi target pengurangan gas rumah kaca (GRK): Mengoptimalkan penggunaan energi akan menurunkan emisi GRK, membantu perusahaan mematuhi peraturan lingkungan hidup dan berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan.
• Meningkatkan citra merek dan posisi pasar: Menunjukkan komitmen terhadap efisiensi energi dan tanggung jawab lingkungan dapat meningkatkan reputasi merek dan menarik konsumen yang sadar lingkungan.
Pada tahun 2025, diperkirakan akan ada investasi lebih lanjut dari produsen Eropa dalam solusi yang memberikan visibilitas lebih besar terhadap pola konsumsi energi mereka. Hal ini akan memungkinkan mereka mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menerapkan strategi pengurangan yang lebih efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H