Mohon tunggu...
Super_Locrian
Super_Locrian Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis lepas, enthusiastic in journalism, technology, digital world

Cuma seorang yang mencoba mempelajari tekno lebih dalam

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prediksi Tren Keamanan Siber 2025

6 Januari 2025   08:44 Diperbarui: 6 Januari 2025   08:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI robotic (Sumber : Fujitsu Media Portal)

Keamanan yang Berpusat pada Manusia: Memberdayakan Mata rantai Terlemah

Ketika ancaman dunia maya semakin canggih, organisasi akan menyadari sebuah kebenaran penting: teknologi saja tidak dapat mengamankan ancaman tersebut. Merupakan sebuah teka-teki bahwa intuisi manusia seringkali menjadi garis pertahanan pertama dalam keamanan siber. Namun demikian, manusia adalah target utama serangan seperti phishing, rekayasa sosial, dan ancaman orang dalam. Pada tahun 2025, fokusnya akan beralih secara dramatis ke arah keamanan yang berpusat pada manusia. Dunia usaha akan semakin banyak berinvestasi dalam program pelatihan yang kuat yang mencakup lebih dari sekedar kursus kepatuhan tahunan, dengan menekankan pada pendidikan berkelanjutan, interaktif, dan spesifik peran.

Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya kesadaran keamanan di mana setiap individu, mulai dari eksekutif hingga kontraktor, akan memainkan peran aktif dalam mempertahankan diri dari ancaman. Alat-alat canggih seperti simulasi kampanye phishing dan pelatihan perilaku real-time telah menjadi praktik standar -- pada tahun 2025, diperkirakan akan ada lebih banyak hal yang disebut "manajemen permukaan manusia", yang menggarisbawahi bahwa penting untuk memberikan pelatihan yang ditargetkan dan relevan bagi individu dan kelompok pengguna. untuk melengkapi pengendalian teknis. Hal ini juga akan mendorong kolaborasi manusia-teknologi yang lebih kuat.

Selain itu, organisasi akan mengadopsi metrik untuk mengukur efektivitas program-program ini dengan mengaitkan perbaikan perilaku manusia dengan pengurangan risiko secara keseluruhan. Dengan memberdayakan karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko, strategi keamanan yang berpusat pada manusia akan mengubah tenaga kerja dari kerentanan menjadi garis pertahanan yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun