Jakarta, Indonesia (9/2) -- Di era transformasi digital yang berkembang pesat, perusahaan menghadapi volume data yang sangat besar dari berbagai sumber. Untuk memajukan bisnisnya dengan membuat keputusan yang data-driven, diperlukan cara untuk menganalisa data dengan cepat dan efektif. Business Intelligence sudah banyak dipakai untuk mengamati data secara makro, namun belum ada solusi yang mumpuni untuk mengeksplorasi data secara mikro.
Salah satu perusahaan teknologi asal Jepang, Fujitsu, memiliki konsen atas isu-isu yang terkait data digital. Baik keamanan data maupun penggunaan data sebagai rekomendasi. Isu tentang penggunaan data ini pun menjadi dasar bagi Fujitsu untuk mengembangkan Analitik grafik atau graph analytics -- adalah solusi analitik yang fokus pada keterhubungan antar titik data. Teknologi terbaru ini membantu perusahaan menemukan wawasan berharga dari jaringan data yang kompleks. Identifikasi pola, tren, anomali, dan koneksi tersembunyi yang mungkin terlewatkan oleh solusi analitik tradisional, kini dapat diungkapkan dengan analitik grafik. Ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan informasi lain yang penting untuk pelaku bisnis.
Salah satu keunggulan dari analitik grafik adalah kemampuannya yang dirancang khusus untuk menangani data besar yang saling terkait. Sistem database konvensional pada umumnya kesulitan menangani jenis data seperti ini. Dengan analik grafik, perusahaan dapat menganalisa data dengan cakupan yang lebih luas, sehingga mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang operasional mereka.
Keunggulan lain yang tak kalah penting adalah kemampuannya memvisualisasikan relasi data secara intuitif sehingga sangat mudah untuk dimengerti. Orang berpikir secara visual, atau dengan kata lain: grafik. Analitik grafik memudahkan manajemen perusahaan untuk memahami datanya dalam konteks yang sesuai dengan lini bisnis.
Analitik grafik dapat diterapkan di berbagai industri. Terintegrasi dengan sistem informasi dan solusi analitik data yang sudah ada, analitik grafik dapat meningkatkan pemahaman bisnis dengan beberapa cara:
Model data fleksibel: setiap sektor bisnis memiliki perspektif yang berbeda dalam memahami data. Begitu juga dengan perkembangan bisnis yang cepat, mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan diri secara terus menerus sehingga perlu mengubah model data sesuai kebutuhan.
Olah unstructured data: selain dari data tabular atau terstruktur, banyak informasi yang dapat diambil dari data non-struktur seperti email, dokumen, atau artikel dengan menggunakan teknologi Natural Language Processor (NLP) dan Entity Extraction berbasis AI.
Deteksi anomali: algoritma analitik grafik dapat menemukan penyimpangan, penyalahgunaan, penipuan, ketidakefisienan, ketidakwajaran, ataupun hal abnormal lain yang ada di dalam data. Dengan machine learning, kemampuan deteksi dapat ditingkatkan lebih jauh lagi untuk mencari pola-pola baru.
Ungkap relasi tersembunyi: analitik grafik dapat memvisualisasikan keterhubungan dalam suatu jaringan. Menggunakan cluster recognition, berbagai jenis relasi dalam bermacam jaringan dapat dikenali dan dipetakan sesuai relasi sosial antar entitas data. Â
Nilai resiko: pola anomali dan relasi yang ditemukan dapat dijadikan parameter untuk menghitung skor potensi atau resiko, untuk dengan cepat menganalisa semua titik data  yang ada.
Monitoring dan notifikasi: demi kemudahan operasional, otomasi adalah keharusan untuk senantiasa memantau seluruh perubahan dan penambahan data, sehingga pengguna mendapatkan notifikasi hanya untuk hal-hal yang perlu mendapat atensi dan prioritas.