Manfaat dan Tantangan Transformasi Digital
Transformasi digital bergantung pada pengelolaan pertumbuhan eksponensial, nilai intrinsik, dan pergerakan data. Hal ini memerlukan penggabungan dan pengelolaan data di dunia hibrid yang kompleks. Pertumbuhan dan pengelolaan data tersebut perlu diatur secara efektif untuk memastikan keutuhan data, keamanan, dan biaya yang diperlukan untuk pengelolaan data tersebut.
Mungkin contoh terbesar dari organisasi yang ada yang melakukan transformasi digital dapat ditemukan dalam evolusi vendor penyedia konten film, yang awalnya dari penyewaan DVD ke streaming hiburan berbasis langganan online, termasuk pembuatan konten asli.
Di setiap industri, transformasi digital telah menjadi keharusan perusahaan. Dari manufaktur hingga bioteknologi, perusahaan terkemuka memanfaatkan data agar tetap kompetitif. Sementara di dalam negeri, pemerintah telah mencanangkan Making Indonesia 4.0 Â sejak beberapa tahun silam. Rencana ini akan menjadi langkah khusus untuk memajukan dunia industri di Indonesia, untuk meningkatkan daya saing. Terobosan yang dicanangkan ini pun akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan.Â
Menurut Kementerian Perindustrian, dalam Making Indonesia 4.0, setidaknya ada 10 inisatif nasional yang bersifat lintas sektoral dengan tujuan mempercepat perkembangan industri manufaktur, yang didalamnya terdapat perbaikan alur distribusi barang dan material, membangun peta jalan zona industri komprehensif  dan lintas industri, mengakomodasi standar berkelanjutan, serta memberdayakan industri kecil dan menengah.Â
Begitu pun dengan konsep Smart Factory yang diperkenalkan oleh Fujitsu. Konsep ini mendorong terciptanya lingkungan industri yang sarat teknologi dengan memaksimalkan komponen baru seperti IoT, yang dapat menyatukan operasi fisik dan digital dalam proses produksi. Sementara proses otomatis secara robotic akan membantu manusia menjalankan proses produksi.Â
Artinya konsep Smart Factory meski menciptakan lingkungan baru dalam industri dengan menjejalkan beragam teknologi, namun peran manusia tetap diperlukan untuk menjalankan teknologi tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H