Sungguh tak terasa
Sudah dua puluh hari ramadan berjalan
Menyadarkanku bahwa hari raya akan tiba
Dan aku masih di tempat memperjuangkan impianÂ
Ramadan kali ini benar-benar berbeda
Tidak ada masakan mama dan celotehan saudara
Yang ada hanya tugas tiada jeda
Yang menyakitkan kepala
Manisnya kolak di sini
Tak akan semanis sahur bersama keluarga
Hangatnya nasi padang pun tidak akan seri
Dengan hangatnya tarawih di kota tercinta
Memang, sudah terlalu lama rasanya
Jauh dari kota yang membesarkankuÂ
Untuk menuntut ilmu dan cita
Dan mengabaikan hati yang kerap merindu
Merindu pada kampungÂ
Untuk segera pulang
Merasakan hangatnya kasih sayang
Yang telah lama hilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H