Mohon tunggu...
Fujianto
Fujianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang punya hobbi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbincangan Pejuang Bahasa Arab di Bogor

9 Juni 2023   17:06 Diperbarui: 9 Juni 2023   18:50 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fujianto Ketua MGMP Bahasa Arab Provinsi Jatim

Setelah bertatapan pandangan lalu saling senyum saya beranikan untuk menyapa Ustad Ghazi tokoh pejuang pembelajar Bahasa Arab di Indonesia berucap "Kaifal hal Ustad" sapaku. Ustad Ghazi menjawab dengan hangat "Khoir alhamdulillah" tak selang berapa lamu muncul lagi wajah yang sangat akrab dalam pikiranku yaitu Ustadah Maspalah, beliau tokoh MGMP Nasional Bahasa Arab.

Turut nimbrung dalam Perbincangan kami Ust Arif, Ust Anwar dan Ustd Ajeng. Perbincangan dimulai dari hal-hal sederhana berkaitan dengan perkembangan Bahasa Arab dan organisainya di Indonesia. Ustad Ghazi menanyakan "bagaimana perkembangan MGMP di Jatim" tuturnya dengan nada tanya. "MGMP Bahasa Arab Jatim  sudah mulai ada peningkatan didukung oleh semangat guru-guru yang membara" pungkasku. Apalagi saat ini di Jatim lagi ada kolaborasi organisasi Bahasa Arab antara MGMP yang beranggotakan guru-guru di bawah Kemendiknas, Forum MGMP yang beranggotakan gabungan dari Kemendiknas dan Kemenag serta IMLA beranggotakan guru Kemendiknas, Kemenag dan dosen Perguruan Tinggi.

Senyum dan tawa menghiasi perbincangan kami sampai pada pertanyaan Ustadah Maspalah yang menghentak kesadaranku "Apa ada kendala di Jatim?" sebelum menjawab pertanyaan ini saya pandang dulu Ustad Ghazi yang tersenyum menunggu jawabanku.

"Sebenarnya saat ini guru-guru SMA di Jatim banyak yang resah menangis walau tak keluar air mata" Jawabku. Banyak permasalahan yang terjadi salah satunya adalah  karena banyak sekolah yang sudah mengurangi bahkan menghapus Mata pelajaran bahasa arab dalam kurikulum sekolah mereka. Hal ini akan memberikan efek hilangnya kesempatan guru bahasa arab dalam berkarir di sekolah dan menipisnya harapan untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi.

Ustad Ghazi tersenyum mendengarkan penjelasanku yang membara dengan semangat 45. "Saya akan tetap memperjuangkan guru-guru Bahasa Arab di Indonesia" pungkas beliau yang membuat hati kami tersenyum gembira. Dan kami kembali ke ruangan masing-masing untuk melanjutkan tugas-tugas berikutnya yang di berikan oleh intruktur Puskurjar.

"eh... tunggu, tolong sampaikan salam ke guru-guru Bahasa Arab di Jatim" sambil membalikkan badan menghadap beliau saya bilang "Siap Ustad". jawabku kemudian kami menuju ruangan yang berbeda. Kami berempat Fujianto, Arif, Anwar dan Ajeng menuju ke ruangan kembali untuk membahas Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan di bimbing oleh Fasilitator energik Ibu Anitawati 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun