Mohon tunggu...
Fujianto
Fujianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang punya hobbi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Program yang Berdampak pada Murid

12 November 2022   10:34 Diperbarui: 12 November 2022   10:43 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perasaan bahagia dan bangga bercampur baur menjadi satu setelah membahas modul 3.3 ini. Modul adalah modul pamungkas dalam pendidikan guru penggerak yang membahas tentang program yang berdampak pada murid. Dari paket modul 1 dan 2 sebelumnya, telah belajar bahwa murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan keputusan yang dibuat sekolah. Melalui filosofi dan metafora "menumbuhkan padi", Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya.

Modul ini adalah modul paling menantang dari beberapa modul sebelumnya karena dalam modul ini calon guru penggerak diminta untuk turun langsung untuk menerapkan program yang berdampak positif pada murid. Bagaikan pohon di modul sebelumnya diajari cara menanam dan merawat sedangkan pada modul ini diajari panen dan pemanfaatannya. Dan sebenarnya inilah inti dari sebaik-baik manusia yaitu yang paling bermanfaat pada manusia lainnya. Kebermanfaatan ini tidak akan didapat tanpa adanya tindak nyata.

Kebermanfaatan ini akan menjadi nyata dengan adanya jiwa kepemimpinan murid (student agency) dalam menggerakan sebuah komunitas. Sebuah kepemimpinan diri yang meliputi suara, pilihan dan kepemilikan, menjadi satu kesaatuan utuh dalam internal murid seuai dengan profil pelajar pancasila. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri dan sudah tahu belajar bagaimana belajar. Tugas guru menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.

Ada empat sifat inti dari human agency, yang dalam modul ini disingkat dengan akronim IVAR yaitu: 1. I - Intensi = Kesengajaan (intentionality) 2. V - Visi = Pemikiran ke depan (forethought) 3. A - Aksi = Kereaktifan-diri (self-reactiveness) dan 4. R - Refleksi = Kereflektifan-diri (self-reflectiveness).

Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dengan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya akan menjadi bersifat kemitraan dimana keduanya akan saling membantu untuk sukses bersama.

Konsekwensi logis dari murid yang sudah menerapkan student agency adalah terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendukung terwujudnya profil pelajar pancasila. Dimana dalam lingkungan tersebut banyak komunitas yang saling mendukung untuk menciptakan bangsa yang jaya.

Selayaknyalah bagi seorang pemimpin pembelajaran untuk menyiapkan secara dini tentang program-program yang berdampak positif kepada murid dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan  evaluasi.

Dalam perencanaan dilakukan dengan cara down top dengan serap aspirasi dari bawah. Dicari tahu kebutuhan murid itu apa saja yang perlu dikembangkan. Hal ini dengan memperlakukan murid sebagai subjek pembuatan program. Metode penngumpulan datanya bisa dilakukan dengan observasi, wawancara, anget, survei dan lain sebagainya.

Dalam pelaksanaan murid dan guru TU berkolaborasi dalam nuansa kemitraan untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan bersama dalam perecanaan. Dan selanjutnya  duduk bersama pasca pelaksanaan untuk refleksi dan evaluasi mencari titik kuat yang perlu dipertahankakn dan titik lemah yang perlu dibenahi serta menentukan action plan untuk masa selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun