Mohon tunggu...
Fufu Syaifudin
Fufu Syaifudin Mohon Tunggu... Guru - Pengajar/Warga Biasa

penimba ilmu dan pengajar disebuah sekolah di lereng gunung salak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Keragaman dalam Kontroversi Penyeragaman

18 Agustus 2024   18:07 Diperbarui: 18 Agustus 2024   20:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber" cnbcindonesia.com, kompas.com, dan detik.com (Diolah)

Refleksi Keberagaman Dalam Kontroversi Penyeragaman

Sebagai pendidik, kita diamanatkan untuk mengajarkan nilai-nilai keberagaman, inklusivitas, dan toleransi kepada peserta didik. Namun, ironisnya, kebijakan pemerintah dalam kasus Paskibraka yang beberapa hari lalu viral justru memperlihatkan hal sebaliknya. 

Upacara peringatan HUT RI 17 Agustus yang seharusnya menjadi ajang untuk merayakan keberagaman Indonesia, malah menjadi simbol penyeragaman ketika beberapa anggota Paskibraka diminta melepas hijab pada saat pengukuhan paskibraka nasional.

Peristiwa ini bikin geleng-geleng kepala, tidak habis fikir bagaimana bisa BPIP mengeluarkan peraturan semacam ini? Ketika guru-guru di ruang-ruang kelas berusaha menyebarkan semangat keberagaman tetapi realitas disekitarnya tidak mendukung upaya-upaya tersebut. Bahkan bukan sekali ini saja kita dipertontonkan berita-berita semacam ini, entah itu oleh kebijakan, perilaku elit, selebritas atau oknum-oknum kelompok masyarakat.

Situasi ini tentu mengecewakan buat kita sebagai guru, namun ini bisa juga menjadi momen refleksi bagi setiap pendidik bahwa nilai-nilai keberagaman tidak bisa hanya sebatas teori, namun harus diwujudkan dalam praktik sehari-hari, termasuk dalam berbagai bentuk kebijakan.

Dan karena dalam setiap kebijakan yang lahir itu tidak selalu sempurna, maka harus disediakan ruang-ruang bagi evaluasi dan perbaikan. Oleh karena itu perlu juga kita tanamkan kepada anak didik kita tentang pentingnya bersikap kritis terhadap berbagai fenomena yang tidak mencerminkan penghargaan terhadap nilai2 kemanusiaan dan keberagaman.

Dengan mengajak mereka untuk melihat masalah dari berbagai perspektif, mencari sumber yang kredibel, serta mengutamakan diskusi dan dialog akan membantu meningkatkan pemahaman mereka dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan cara yang bijak dan konstruktif.

BPIP akhirnya meminta maaf dan mengevaluasi peraturanya. Dan kemarin kita telah menyaksikan perwakilan anak didik kita dari berbagai daerah menjalankan tugasnya dengan baik pada upacara peringatan HUT RI di IKN termasuk di dalamnya 18 anggota paskibraka yang menggunakan hijab.

Pelaksanaan HUT RI yang menampilkan Paskibraka dari berbagai daerah dengan atribut kepercayaan masing-masing, seperti hijab, adalah cerminan nyata dari keberagaman Indonesia yang perlu kita jaga bersama.

Dari kontroversi ini juga kita diingatkan kembali bahwa tanggung jawab mendidik keberagaman tidak hanya ada pada guru, tetapi juga pada semua elemen bangsa, termasuk para pembuat kebijakan. Karena itulah penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan harus senantiasa konsisten dan selaras dengan tindakan-tindakan yang dilakukan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-79

tabik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun