Mohon tunggu...
Kelompok Konservasi Nagaraja
Kelompok Konservasi Nagaraja Mohon Tunggu... Penulis - Edupark

Taman Edukasi Konservasi Penyu

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap

27 Juli 2023   22:40 Diperbarui: 27 Juli 2023   22:46 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Kelompok

Kegiatan pemulihan dan pemantauan lingkungan tidak dapat terlepas dari peranan seluruh pihak, begitu pula halnya kegiatan perlindungan satwa dilindungi yang tidak dapat dilepaskan dari peranan seluruh pihak. Melalui sinergitas bersama, Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja menjadi salahsatu kelompok pelestari lingkungan yang diberikan ijin penyelamatan satwa dilindungi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengan (BKSDA). dengan adanya dukungan dan dorongan tersebut, kelompok Konservasi Nagaraja Cilacap telah mampu melibatkan peranan Masyarakat sekitar dalam mewujudkan kegiatan perlindungan Keanekaragaman Hayati yang berkelanjutan.

1. Profil Kelompok

Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja didirikan secara resmi pada tanggal 15 Oktober 2019. Dengan nilai dasar kelompok yaitu penyelamatan hewan dilindungi penyu secara berkelanjutan dengan prinsip konservasi berbasis masyarakat. Purpose and goals dalam program ini adalah memberikan awareness kepada masyarakat bahwa penyu adalah hewan yang dilindungi bukan hewan yang dapat diperjualbelikan telurnya. Pemberian edukasi tersebut dilakukan untuk berbagai kalangan, karena mayoritas masyarakat masih belum memahami status perlindungan penyu yang merupakan hewan langka dilindungi.

2. Ringkasan Kegiatan

Pelibatan masyarakat dalam upaya konservasi penyu lekang yang terancam punah melalui beberapa kegiatan seperti meningkatkan kesadaran masyarakat, penyelamatan telur penyu, perawatan dan pelepasliaran tukik, dan juga perbaikan ekosistem pantai

 

3. Kegiatan Penyelamatan Lingkungan yang dilakukan

Kegiatan ini berdampak langsung terhadap lingkungan dalam menjaga kelestarian populasi penyu lekang melalui penyelamatan telur penyu, perawatan dan pelepasan tukik, serta perbaikan ekosistem pesisir. Tindakan ini diambil untuk menciptakan dampak keberlanjutan yang lebih luas karena penyu Lekang sangat penting bagi lingkungan, yang mereka makan dari lamun, yang membantu spesies laut lainnya tetap aman dan membantu oksigen dan nutrisi lautan sebagai bagian dari ekosistem, yang penting bagi kehidupan di dunia.

4. Uraian masalah lingkungan

Perairan indonesia merupakan salah tempat yang cocok dijadikan habitat penyu serta food grounding (tempat mencari makan penyu). Sayangnya, berdasarkan konstitusi internasional, semua jenis penyu masuk dalam daftar merah satwa yang terancam dan di Indonesia sendiri penyu dilindungi oleh peraturan pemerintah. Ancaman perburuan telur penyu untuk konsumsi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya cukup tinggi. Masyarakat menganggap bahwa telur penyu memiliki protein yang sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan stamina dan kecerdasan. Oleh karena itu, banyak nelayan dan warga berburu telur ini untuk diperjualbelikan. 

Program penyelamatan penyu lekang ini merupakan program keanekaragaman hayati yang bertujuan untuk meningkatkan peluang hidup tukik (anak penyu). Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja bersama dengan Pertamina Fuel Terminal Maos dan stakeholder terkait mengajak masyarakat belajar mengenai penyelamatan dan pentingnya penyu bagi ekosistem laut dengan mendirikan pusat konservasi penyu. Para nelayan dan masyarakat yang menemukan telur penyu direscue ke pusat konservasi untuk melindungi dari perjualbelian telur penyu. Di pusat konservasi, telur-telur tersebut ditetaskan dengan metode semi alami dan saat tukik (anak penyu) berumur 2-3 bulan, mereka akan dirilis ke laut lepas.

5. Keunikan Kegiatan

Kegiatan ini menggunakan konsep konservasi berbasis masyarakat yang melibatkan kelompok masyarakat setempat dalam melestarikan penyu. Dalam Kegiatan ini, masyarakat aktif mengawasi, mensosialisasikan, kemudian mencari dan mengevakuasi telur penyu di kawasan pesisir Pantai Sodong. Tidak hanya Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, masyarakat nelayan di sekitar lokasi Kegiatan juga diajak untuk ikut mengamankan telur-telur penyu yang ditemukan. Selain itu, setiap masyarakat juga dapat berkontribusi untuk membantu melakukan konservasi melalui program adopsi tukik. 

Kondisi ini berbeda dengan lokasi konservasi lain yang umumnya hanya mengandalkan pemerintah atau petugas konservasi. Menariknya, Kegiatan ini tidak hanya sebatas melindungi tukik, tapi juga ekosistem di sekitar pantai termasuk penanaman tumbuhan di kawasan pesisir. Jadi, Kegiatan ini berbeda dengan Kegiatan konservasi penyu lainnya yang hanya berfokus pada penyelamatan penyu, namun dalam Kegiatan ini masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menciptakan dampak berkelanjutan dari konservasi baik dalam penyelamatan telur dan tukik serta penyelamatan ekosistem pesisir.

 

6. Harapan dan Motifasi Kelompok

Penyu adalah hewan yang unik dan menarik yang dapat bermigrasi melintasi beberapa lautan, kemudian kembali ke titik tetasnya lagi untuk bersanggama dan bertelur. Namun penyu menjadi dewasa pada usia 30-50 tahun, sehingga perkembangbiakannya lambat. Dan masalah terbesarnya adalah ketika penyu bertelur, banyak orang yang mencari telurnya untuk dikonsumsi sehingga menyebabkan ancaman kepunahan penyu. Oleh karena itu perlu adanya edukasi dan pelibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian penyu, khususnya penyu lekang. Dan di Pantai Sodong sebagai lokasi penyu lekang bertelur, kami melakukan konservasi

 

7. Stakeholder dan Pelaku Kegiatan Konservasi

Kelompok konservasi penyu nagaraja cilacap mempunyai peran kunci dalam menjalankan program pelestarian penyu. Stakeholder yang terlibat dalam mendukung program ini adalah BKSDA provinsi jawa tengah yang mempunyai otoritas dalam memberikan izin konservasi, TNI-AD yang mempunyai otorisasi lahan tempat dibangunnya pusat konservasi, dan pertamina FT Maos yang memfasilitasi, mendampingi dan memberikan dana CSR. selain pada level pemerintah, program ini juga melibatkan NGO, Yayasan Kanopi sebagai pihak yang melakukan monitoring kegiatan konservasi penyu. 

Dengan adanya program konservasi penyu ini, kelompok konservasi penyu nagaraja cilacap menjadi penerima manfaat langsung dan masyarakat umum menjadi penerima manfaat tidak langsung.

Sumber : Dokumentasi Kelompok
Sumber : Dokumentasi Kelompok

8. Penerapan kegiatan pada kondisi lingkungan dan masyarakat lainnya

Prinsip konservasi penyu berbasis masyarakat merupakan prinsip yang aplikatif yang dapat diadopsi dan diaplikasikan di berbagai situasi dan wilayah. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan konservasi ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat bersama-sama membantu dalam melindungi satwa yang terancam punah. Untuk menciptakan kesadaran masyarakat tersebut masyarakat tidak hanya dilibatkan dalam pemantauan, tetapi juga sebagai orang tua asuh melalui program adopsi tukik. 

Prinsip ini sangat mudah diaplikasikan, bukan hanya dalam konservasi penyu tetapi juga bisa diterapkan di konservasi satwa langka lain. Selain aplikasinya yang mudah, prinsip ini memiliki dampak yang signifikan dikarenakan kesadaran masyarakat merupakan poin utama yang perlu ditingkatkan untuk mengurangi ancaman kelangkaan penyu lekang.

9. Kerjasama Kegiatan

Kegiatan ini dibentuk oleh masyarakat Pantai Sodong bersama dengan PT Pertamina Fuel Terminal Maos sebagai mitra pendanaan utama melalui Program CSR-nya. PT Pertamina Fuel Terminal Maos mendampingi masyarakat Pantai Sodong dalam membentuk Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, serta memberikan pelatihan dan fasilitas untuk konservasi. Selain itu, Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja juga membuka donasi dari masyarakat melalui gerakan adopsi tukik.

 

10. Capaian Kegiatan 

Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu di area konservasi Nagaraja Cilacap telah dilakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap satwa penyu di area konservasi dan area bibir pantai sepanjang area pantai cilacap selatan, dari kegiatan tersebut, terdapat data penemuan dan penyelamatan telur penyu dari kerusakan lingkungan dan kegiatan jual beli telur penyu sebanyak 471 telur penyu. Sampai dengan tahun 2023, jumlah penyu yang berhasil ditetaskan dan dirilis kembali ke laut berjumlah 294 penyu.

 

11. Peluang dan Tantangan Kegiatan

Tantangan utama dalam konservasi penyu antara lain kesadaran masyarakat, keselamatan telur penyu, dan keselamatan tukik saat dilepas ke laut. Tantangan kesadaran masyarakat untuk tidak memburu dan mengkonsumsi telur penyu diatasi melalui penggunaan konsep konservasi penyu berbasis masyarakat, yang mana masyarakat diajak bersama-sama untuk menjaga kelestarian penyu dalam kegiatan konservasi. Tantangan keselamatan telur penyu, baik oleh ancaman predator ataupun manusia, diatasi dengan mengevakuasi telur yang sudah ditemukan untuk ditetaskan melalui media semi alami yang diawasi dan dilindungi oleh penjaga konservasi. 

Adapun tantangan keselamatan tukik saat dilepas ke laut, masalah tersebut berupaya diatasi dengan melakukan pemeliharaan tukik sebelum dilepasliarkan. Pemeliharaan ini bertujuan untuk menghilangkan bau amis pada badan tukik sehingga tidak menarik predator mendekat, dan untuk menguatkan tubuh tukik sehingga lebih kuat dalam menghadapi kerasnya gelombang air laut.

Sumber : Dokumentasi Kelompok
Sumber : Dokumentasi Kelompok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun