Program penyelamatan penyu lekang ini merupakan program keanekaragaman hayati yang bertujuan untuk meningkatkan peluang hidup tukik (anak penyu). Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja bersama dengan Pertamina Fuel Terminal Maos dan stakeholder terkait mengajak masyarakat belajar mengenai penyelamatan dan pentingnya penyu bagi ekosistem laut dengan mendirikan pusat konservasi penyu. Para nelayan dan masyarakat yang menemukan telur penyu direscue ke pusat konservasi untuk melindungi dari perjualbelian telur penyu. Di pusat konservasi, telur-telur tersebut ditetaskan dengan metode semi alami dan saat tukik (anak penyu) berumur 2-3 bulan, mereka akan dirilis ke laut lepas.
5. Keunikan Kegiatan
Kegiatan ini menggunakan konsep konservasi berbasis masyarakat yang melibatkan kelompok masyarakat setempat dalam melestarikan penyu. Dalam Kegiatan ini, masyarakat aktif mengawasi, mensosialisasikan, kemudian mencari dan mengevakuasi telur penyu di kawasan pesisir Pantai Sodong. Tidak hanya Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja, masyarakat nelayan di sekitar lokasi Kegiatan juga diajak untuk ikut mengamankan telur-telur penyu yang ditemukan. Selain itu, setiap masyarakat juga dapat berkontribusi untuk membantu melakukan konservasi melalui program adopsi tukik.Â
Kondisi ini berbeda dengan lokasi konservasi lain yang umumnya hanya mengandalkan pemerintah atau petugas konservasi. Menariknya, Kegiatan ini tidak hanya sebatas melindungi tukik, tapi juga ekosistem di sekitar pantai termasuk penanaman tumbuhan di kawasan pesisir. Jadi, Kegiatan ini berbeda dengan Kegiatan konservasi penyu lainnya yang hanya berfokus pada penyelamatan penyu, namun dalam Kegiatan ini masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menciptakan dampak berkelanjutan dari konservasi baik dalam penyelamatan telur dan tukik serta penyelamatan ekosistem pesisir.
Â
6. Harapan dan Motifasi Kelompok
Penyu adalah hewan yang unik dan menarik yang dapat bermigrasi melintasi beberapa lautan, kemudian kembali ke titik tetasnya lagi untuk bersanggama dan bertelur. Namun penyu menjadi dewasa pada usia 30-50 tahun, sehingga perkembangbiakannya lambat. Dan masalah terbesarnya adalah ketika penyu bertelur, banyak orang yang mencari telurnya untuk dikonsumsi sehingga menyebabkan ancaman kepunahan penyu. Oleh karena itu perlu adanya edukasi dan pelibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian penyu, khususnya penyu lekang. Dan di Pantai Sodong sebagai lokasi penyu lekang bertelur, kami melakukan konservasi
Â
7. Stakeholder dan Pelaku Kegiatan Konservasi
Kelompok konservasi penyu nagaraja cilacap mempunyai peran kunci dalam menjalankan program pelestarian penyu. Stakeholder yang terlibat dalam mendukung program ini adalah BKSDA provinsi jawa tengah yang mempunyai otoritas dalam memberikan izin konservasi, TNI-AD yang mempunyai otorisasi lahan tempat dibangunnya pusat konservasi, dan pertamina FT Maos yang memfasilitasi, mendampingi dan memberikan dana CSR. selain pada level pemerintah, program ini juga melibatkan NGO, Yayasan Kanopi sebagai pihak yang melakukan monitoring kegiatan konservasi penyu.Â
Dengan adanya program konservasi penyu ini, kelompok konservasi penyu nagaraja cilacap menjadi penerima manfaat langsung dan masyarakat umum menjadi penerima manfaat tidak langsung.