Mohon tunggu...
Apip Fudoli SF
Apip Fudoli SF Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji, Spesialis Aqiqah & Pelayan Umrah

Ikatlah ilmu dengan tulisan (imam Ali)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Perbaiki Niat Agar Semangat Ibadah

31 Agustus 2016   12:45 Diperbarui: 31 Agustus 2016   12:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kamis, 7 agustus 2016

Oleh : Apip Fudoli SF

Kita harus sering-sering memperbaiki dan meluruskan niat beribadah kita, agar niat kita selalu bersemangat menjalankanya, yakni niat beribadah hanya karena Allah SWT (lillahi ta’ala). Mengapa? Karena niat adalah pondasi ibadah! Niatlah yang akan mengarahkan seperti apa amalan ibadah kita.

Dalam salah satu keterangan hadits:

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya....(HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).

Kalo pondasi niat kita kuat, maka amal ibadah yang akan dibangun juga akan berdiri dengan kokoh dan megah, dalam artian ibadahnya akan bersih dari segala hal yang dapat merusak pahala ibadah tersebut.

Selain itu, penting bagi kita untuk terus me-monitoring kualitas niat tersebut setiap saat, supaya kualitas ibadah kita bisa terus dijaga. Dengan cara apa? Dengan cara bertaqwa fi sirri wal ‘alaniyyah (bertaqwa dalam keadaan sendiri / sepi maupun dalam keadaan banyak orang / ramai).

Oleh karena itu, jangan bosen-bosen untuk mendawamkan amalan wajib seperti melaksanakan sholat 5 waktu, dan menghidupkan amalan sunnah (ihyaussunnah) seperti sholat rowatib, sholat duha, dll.

Dalam keseharian kita, kadang-kadang kita rajin beribadah, tapi kadang-kadang pula kita males banget beribadah, rasanya teh sholat zuhur 4 rokaat serasa berat, bersedekah barang 5000 perak ge rasa segen. Mengapa demikian? Karena keadaan iman kita kadang naik, kadang juga turun, AL-IMANU YAZIDU WAN QUSHU (iman itu kadang bertambah, kadang juga berkurang)

Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah dan berkurang? Beliau menjawab: “Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh.” Beliau juga menyatakan: “Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang.“

(https://forumstudysekteislam.wordpress.com/2014/03/22/al-imanu-yazidu-wa-yanqush-iman-bertmbah-berkurang/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun