Perlu diketahui bahwa Self Coaching dan Coaching itu merupakan suatu hal yang berbeda. Jika dalam Self Coaching individu melakukan pengembangan pada dirinya sendiri tanpa melibatkan orang lain dalam prosesnya, maka kalau Coaching itu melibatkan orang lain dalam prosesnya, seperti trainer, konseller dan lain sebagainya.
Lalu mengapa kita lebih baik melakukan self coaching daripada coaching? Kan coaching enak tuh ada yang membimbing kita dalam prosenya. Sebenarnya bukan terus berarti lebih baik self coaching daripada coaching, tetapi ada alasan mengapa Self Coaching itu dipilih, yaitu karena Self Coaching sendiri dapat diartikan sebagai aktivitas mandiri bagi seseorang, supaya dapat memfasilitasi dirinya sendiri untuk menemukan solusi atas permasalahannya.Â
Jadi anggap saja mereka dapat mengembangkan dirinya sendiri sekaligus mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri dengan kemampuannya sendiri. Sehingga jika mereka menyadari bahwa kemampuannya masih belum cukup, maka mereka bisa intropeksi dan mengembangkan kemampuannya lebih baik lagi. Inilah yag disebut dengan grow mindset.
Lalu bagaimana cara kita mengambil langkah dalam Self Coaching? Menurut saya ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan dalam self coaching, antara lain sebagai berikut.
- Intropeksi diri sendiri terkait kekuatan & kelemahan
Hal ini sangat penting sebelum kita menetapkan tujuan yang akan dicapai. Jadi kita bisa dengan memetakan terkait kekuatan & kelemahan diri sendiri. Misalnya kita unggul dalam perhitungan dari pada menghapal atau kita suka berkaitan dengan angka.
- Menetapkan tujuan yang hendak dicapai
Pada Langkah ini sangat erat kaitannya dengan apa yang kita sukai atau gemari. Hal ini juga berkaitan tentang kekuatan dari diri sendiri yang mendorong untuk set this goal. Misalnya ketertarikan dengan perhitungan atau sejenisnya bisa menjadi seorang Data Analyst, Big Data Specialist, Digital Transformation Specialist dan lainnya sesuai dari keinginan kita sendiri.
- Mengambil Tindakan yang diperlukan
Setelah kita menetapkan tujuan, kita perlu menyusun rencana untuk menggapai tujuan tersebut. Misalnya ketika kita akan menjadi seorang Data Analyst ya kita harus belajar terkait hal tersebut perlahan bisa mulai dari dasar kemudian berkembang. Kita juga bisa mencari informasi seminar atau webinar terkait profesi tersebut karena sekarang hal semacam itu banyak tersebar dan mudah ditemukan diberbagai platform media.
- Evaluasi perkembangan
Dalam proses menuju tujuan, kita perlu mencatat perkembangan-perkembanganmya dan selalu mengevaluasi agar apa yang kita inginkan bisa maksimal. Jika kita salah langkah harus segera diperbaiki dan tidak mudah menyerah ketika merasa gagal. Hiraukan apa yang mengganggu proses, seperti ejekan orang lain, tujuan kita dicemooh dianggap rendahan dan sebagainya. Hal tersebut harus kita singkirkan dan terus fokus untuk mengembangkan diri sendiri.
Tentunya selain dari beberapa langkah tersebut, teman-teman juga bisa menggabungkannya dengan metode belajar pribadi karena metode belajar tiap individu itu berbeda, misal ada yang suka ketenangan atau sebaliknya dan lain-lain. Atau juga bisa menggunakan metode CBM (Cognitive Behaviour Modification). Dimana, model counseling ini diturunkan dalam SPRTH (Situasi, Pikiran, Perasaan, Tindakan, Hasil).
Jadi, pada intinya untuk menyikapi tantangan yang ada kita juga harus menyiapkan diri sebaik mungkin. Kita semua punya yang namanya Grow Mindset, dimana kita memiliki pemikiran untuk dapat menjalani hidup lebih baik dari kemarin. Kita harus camkan hal tersebut pada diri kita, improve terus diri kita dan tinggal bagaimana kita menyesuaikannya dengan pribadi kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H