"Buat apa?"
"Ya, nggak papa mbak," jawab seorang anak
"Di uplod di youtube, Mbak!" jawab seorang anak yang lain lagi,
"Hahh??? youtube? kalian yang uplod?" tanya saya.
"Nggak mbak, kakak-kakak itu," tuding mereka pada segerombolan anak SMA di sebuah warung HIK. Saya jadi berfikir jangan-jangan anak-anak ini hanya dimanfaatkan anak-anak muda itu untuk nyari duit di youtube? Pikir saya terlalu jauh.
"Kalian dibayar?"
"Nggak mbak, buat koleksi aja," saya jadi garuk-garuk kepala. Sebuah bus lewat lagi. Anak-anak itu berlari lagi, mengacungkan jempol lagi, kemudian saat bus itu begitu saja berlalu mereka melengos kecewa lagi.
"Hah, nggak bunyi!" seru mereka. Disini saya baru ngeh, apa yang sebenarnya mereka lakukan. Rupanya anak-anak ini mengacungkan jempol supaya si sopir bus membunyikan klakson yang katanya bunyinya telolet itu. Padahal saya sempat mengira , ini anak-anak mengacungkan jempol untuk nyari tumpangan macam si Kipli yang mengacungkan jempol buat keliling dunia dengan jari. Eh ternyata,.. Hemm...
"Jadi, aku kalau nyari di youtube nyarinya vidio kalian apa?" tanya saya kemudian sembari menghidupkan motor lagi. Saya melirik ke arah jam HP. Percakapan dengan anak-anak ini rupanya cukup membuat saya terlambat masuk.
"Ya cari aja bus telolet mbak!" ujar mereka bebarengan. Alamak, telolet lagi...Â
Saya pun kembali menjalankan motor yang kali ini diliputi rasa penasaran ingin secepatnya mengecek youtube dan mencari tahu apa sebenarnya bus telolet.Â