Tidak menyudutkan atau menyalahkan, melainkan memberi kepercayaan kepada yang dianggap berhak untuk menjadi penggerak bukan untuk memijak. Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi kita untuk mewujudkan rasa cinta tanah air, agar mengerti apa yang ada dalam Pancasila dan UUD 1945.
Aspirasi dengan cinta
Sejujurnya kita kerap kali bersembunyi di balik hak aspirasi dalam berbuat onar, berkata kasar dan lain sebagainya. Acap kali kita membawa rasa benci atau berpangku kepada kelompok tertentu untuk menyampaikan hak aspirasi.
Tanpa melihat sebab akibat yang kita lakukan, penyaluran hak aspirasi terkadang sampai pada titik yang saling memberi ancaman. Bahkan menodai sila ke-2 pancasila, manusia yang adil dan beradab.
Demonstrasi yang berujung ricuh contohnya, merupakan bentuk penyampaian yang acap kali berujung ricuh antara aparat dan demonstran atau bahkan antara pro dan kontra. Salah kaprah dalam menyampaikan aspirasi inilah yang sebaiknya dihilangkan.
Saling lempar pendapat itu wajar, namun bentuk kasih sayang kepada bangsa jangan kita lunturkan. Niat yang baik tak akan berjalan mulus jika dengan cara yang salah. Pemerintah juga terkadang salah menanggapi setiap bentuk aspirasi masyarakatnya. Hingga hadir dilematik siapa yang salah jika keadaan sudah saling mengancam rasa aman.
Menyingkirkan keegoisan dan rasa tinggi diri dirasa sangat perlu untuk duduk bersama mencari solusi untuk kemajuan negeri. Karena tentu keinginan seseorang akan berbeda dalam membangun negeri ini.
Namun tidak ada salahnya dengan berlandaskan Bhineka Tunggal Ika, menyatukan pendapat dan mencari apa yang salah dengan kebijakan-kebijakan, sehingga semua dirasa dapat diperbaiki.
Sebagai anak bangsa, ingin sekali rasanya melihat pemerintah dan masyarakatnya memiliki keakuran yang baik, saling berkeja sama membangun keamanan negara, saling bertukar pendapat tanpa harus ada yang merasa terancam. Hak asasi manusia perlahan harus ditegakan, tak hanya pada satu aspek namun kesmua aspek.
Menurut saya, menyampingkan kepentingan pribadi untuk sementara dirasa cukup untuk bisa membangun negara ini. Perlahan tapi pasti, tujuan negara kita akan perlahan bisa tumbuh. Menyampaikan aspirasi dengan kasih sayang adalah bentuk kecintaan kita pada tanah air.
Muhammad Fuad Tingai Very Juan. Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia