Mohon tunggu...
FUAD AJISATRIO
FUAD AJISATRIO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemula

Celotehan dan curhatan seorang free man yang tak mampu berkata-kata | Pemula yang menulis disela waktu ngopi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar Politik dari Film Pendek "Tilik"

25 Agustus 2020   13:12 Diperbarui: 25 Agustus 2020   19:29 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ravancana Film "Tilik"

Polanya jika nanti memang benar suami dari bu tejo mencalonkan diri sebagai lurah penerima uang akan merasa ada keterkaitan antara aktor politik (calon) dengan voters (penerima uang). 

Pemberian uang di awal jauh-jauh hari adalah modal investasi suara dan dukungan kedepannya mirip dengan pola retail jual beli suara atau dikenal sebagai serangan fajar.

Dari segi waktu biasanya serangan fajar ini dilakukan prabayar sebelum hari H atau pasca bayar setelah hari H, bisa juga diberikan secara berkala untuk keperluan jangka panjang aktor politik, modusnya bisa uang donasi, upah lebih, ataupun barang dan jasa. 

Perbedaanya model ini digunakan oleh politisi yang membutuhkan dukungan kedepannya dengan cara memberikan uang jauh sebelum pemilihan berlangsung, cara ini juga dilakukan untuk mengaburkan pola vote buying.

Kedua, kampanye politis Bu Tejo. Satu hal menarik dalam dialog film Tilik adalah pesan kampanye politis yang disampaikan oleh Bu Tejo setelah diawali oleh pemberian uang bagi supir truk.

"Kalau warga pengen suamiku jadi... apa, lurah gitu... kaya Gotrek gini nih apa Yu Ning mau jadi tim sukses masa iya aku nolak". Dalam dialog tersebut tersirat kampanye sekaligus rekrutmen tim pemenangan.

Sumber: Ravancana Film
Sumber: Ravancana Film "Tilik"

Kampanye merupakan sebuah ajakan yang didalamnya terdapat pesan dan informasi yang dilakukan secara terencana, untuk mendidik, meyakinkan dan mempengaruhi serta mengambil simpati individu. 

Pada dasarnya kampanye dilandasi prinsip persuasi untuk mendorong publik untuk menerima atau melakukan sesuatu atas dasar simpati dan sukarela.

Secara media, kampanye Bu Tejo adalah kampanye tatap muka dengan cara kandidat turun langsung atau diwakilkan oleh tim pemenangan dengan promosi di lapangan menggunakan metode orasi, debat kandidat atau blusukan seperti Bu Tejo.

Sumber: Ravancana Film
Sumber: Ravancana Film "Tilik"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun