Mohon tunggu...
Fuad Saputra
Fuad Saputra Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa cum Jurnalis

Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Alumnus Pesantren Imam Syafi'i, Aceh Besar, Aceh. Asal Bireuen Aceh.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Jatisari 2019 Wujudkan Generasi Berkarakter dengan TIGER (Tradisional Game Corner)

4 Juli 2019   09:11 Diperbarui: 4 Juli 2019   09:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MALANG --  Rentangan usia dini pada anak yakni terjadi pada masa awal Sekolah Dasar. Pada masa ini agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal perlu adanya dorongan dan bimbingan dari pihak internal (keluarga) maupun eksternal (guru). Selain pada perkembangan fisik, perkembangan penting lainnya yang perlu diperhatikan yakni pada perkembangan sosial dan kecerdasan anak.

Mengasah potensi anak tidak cukup hanya pada penerapan metode pengajaran di kelas, namun juga dapat dilakukan dengan hal-hal yang menyenangkan seperti menerapkan permainan di luar jam pelajaran. Dalam observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di tiga sekolah dasar Desa Jatisari, didapatkan beberapa permasalahan diantaranya anak-anak yang cenderung antisosial dan individual.

Dari permasalahan tersebut KKN UM Jatisari 2019 merancang program TIGER (Traditional Game Corner) sebagai satu bentuk upaya solutif. Objek dalam program TIGER ini adalah siswa SD Desa Jatisari. Penerapan TIGER bertujuan mengoptimalkan perkembangan fisik, sosial dan kecerdasan pada anak, selain itu upaya melestarikan permainan tradisional dengan kembali mengenalkan beberapa permainan yang sudah jarang sekali dimainkan oleh generasi saat ini.

Program TIGER yang diketuai oleh saudari Septi Nirmala Sari dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 17-18 Juni 2019. Lokasi pelaksanaan berada di tiga sekolah dasar diantaranya SDN Jatisari 1, 2 dan 3. Dalam pelaksanaannya, TIGER mendapat tanggapan positif dari pihak sekolah salah satunya oleh kepala sekolah SDN Jatisari 1 dalam sambutannya berharap siswa-siswi yang sudah mulai mengenal gadget dapat diminimalisir setelah adanya program ini.

 "Saya dan tentunya seluruh orang tua murid berharap dengan adanya program seperti ini dapat meminimalisir dampak dari gadget dan siswa-siswi dapat mengambil manfaat dari penerapan permainan tradisional ini" tutur kepala sekolah.

Macam-macam permainan dalam program TIGER yakni lompat tali, dakon, engklek, gobak sodor, dam-daman, bola bekel dan kucing-kucingan. Bermain permainan tradisional secara umum memiliki manfaat diantaranya dapat melatih kerjasama tim, mengasah kemampuan otak, melatih konsentrasi, melatih kesabaran, badan menjadi sehat dan lain-lain. 

Dalam pelaksanaan TIGER setiap sekolah diberikan fasilitas berupa media permainan untuk digunakan oleh siswa di luar jam pelajaran. Sebelum siswa dapat bermain secara mandiri, mereka mendapat pendampingan terlebih dahulu dari mahasiswa KKN tentang bagaimana cara bermain yang benar.

Image caption
Image caption

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Writed by: Tim Publikasi KKN Jatisari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun