Sejarah kini mulai kehilangan substansinya, minat pada sejarah mulai turun, banyak diantara kita yang mempelajari sejarah hanya untuk sekedar menambah pengetahuan dan memperluas wawasan saja. Sejarah yang berada disekitar kita diliputi oleh berbagai hal yang membosankan karena hanya berputar pada hafalan tanggal, bulan dan tahun saja. Sungguh jahat orang yang menjadikan sejarah sebagai sebuah pelajaran yang membosankan dan menakutkan. Maka dari itu patutlah kita mengambil pelajaran dari al-Qur’an, yang didalamnya terkandung banyak sekali sejarah-sejarah yang penuh dengan ibrah (pelajaran). Kisah Yusuf AS diceritakan begitu lengkap, kisah Musa AS pun di ceritakan begitu banyak, kisah Maryam, kisah Qorun, kisah Ashabul Kahfi, kisah Ashabul Ukhdud hingga kisah Raja Dzulkarnain dan masih banyak lagi. Diantara kisah-kisah tersebut apakah dijelaskan tentang tanggal kejadiannya, bulan kejadiannya, dan tahun kejadiannya? Jawabannya adalah tidak, karena urgensi dalam sejarah bukan hanya pada hafalan tanggal, bulan dan tahun saja, tetapi juga pada substansi dari sejarah tersebut sehingga para pembaca sejarah bisa mengambil ibrah (pelajaran) sebesar-besarnya dalam kisah sejarah.
Demikianlah penulis memahami arti sejarah, dimana kini banyak orang yang hanya belajar sejarah tetapi lupa belajar dari sejarah. Sebagai umat Islam kita wajib mengetahui sejarah-sejarah para pendahulu kita dimasa lampau, tujuannya untuk mewarisi tekad perjuangan yang baik dan menjauhi berbagai macam hal yang mengantarkan pada kehancuran peradaban.
Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.
Oleh: Fuad Nur Zaman (Penggemar Sejarah)
Sumber:
- Al-Muqaddimah karya Abu Zaid 'Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al-Hadhrami
- Shahih al-Qashash al-Nabawi karya Syekh ‘Umar Sulaiman
- Sirah Nabawiyah karya Syaikh Safiyurrahman al-Mubarakhfuri
- Qishosul Anbiya’ karya Ismail bin Umar bin Katsir al-Qursyi ad-Damasyqi
- Jurnal Stereotactic and Functional Neurosurgery berjudul “History Repeats Itself” karya Philip L. Gildenberg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H