Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Inilah yang mendasari bahwa setiap berbangsa dan bernegara harus mengutamakan musyawarah mufakat. Di dalam negara indonesia berisi beribu-ribu masyarakat dan tidak mungkin mempunyai pemikiran yang sama, maka dari itu cara agar bisa adil dan tepat dalam mengambil keputusan untuk kemaslahatan bersama. Di al-qur'an juga dijelaskan dan selalu menekankan agar mengambil keputusan secara bijaksana dengan cara musyawarah mufakat. Sila ini juga masih berhubungan dengan agam islam.
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut sila ini, wajib bagi seluruh rakyat Indonesia berbuat adil atas sesama bangsa tanah air ini, agar kita semua sama-sama sejahtera dan bahagia. Tapi perlu diingat, dalam berbuat adil bukan berarti harus mendapat bagian yang sama tapi dalam agama islam menjelaskan bahwa adil itu menurut takaran dan kebutuhan orang masing masing, misalkan orang satu kelaparan dan orang kedua kehausan, orang kesatu diberi makan dan orang kedua diberi minum, nggak harus kedua duanya diberi minum dan nggak harus juga keduanya diberi makan tapi diberi dengan kebutuhan masing-masing dan seperti inilah adil itu dalam ajaran islam.
Dapat dipahami sampe sini, bahwa islam dan pancasila sangat bertautan atau berhubungan satu sama lain, saya sangat tidak setuju apabila islam dan pancasila dianggap bertentangan satu sama lain.
Apabila seluruh masyarakat bangsa Indonesia menerapkan prinsip pancasila dalam hidupnya mungkin Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan maju seperti negara-negara seperti singapura, korea selatan, taiwan dan israel, dan tahukah kalian mengapa negara tersebut bisa maju? Karena ada yang mereka takuti, Taiwan takut sama Cina, Korea Selatan takut sama Korea Utara, Indonesia bagaimana bisa maju, tuhan aja ga ditakutiii.. ~prof. Salim Said.~
Sekian terima kasih, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat yang kurang berkenan dihati pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H