Mohon tunggu...
Fuadi Rahsyad
Fuadi Rahsyad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - bismillah..

Allahu Allah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Operasi Mei Prabowo

21 Mei 2023   22:35 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:54 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Penghilangan itu diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto," demikian yang tertulis dalam dokumen rahasia Amerika Serikat tertanggal 7 Mei 1998, yang diterbitkan Arsip Keamanan Nasional (NSA)

Tercatat sebanyak 23 aktivis diculik. Dari puluhan orang itu,  9  dilepaskan, 1 ditemukan meninggal dunia, dan 13 lainnya hilang tak tahu dimana keberadaannya sampai sekarang.

Belum lama Fadli Zon dalam satu tayangan podcast juga bicara soal itu. Kata Fadli Zon saat itu Prabowo dengan Tim Mawarnya bukan menculik, tapi menangkap sembilan orang aktivis karena diduga membawa bom. Dan kemudian mereka dilepaskan.

Setahu saya Wiji Tukul bisanya cuma bikin puisi, sejak kapan dia punya ketrampilan merakit bom? Tapi bisa jadi maksud ucapan Fadli Zon, puisi Wiji Tukul ini sangat meledak-ledak mirip bom sehingga sangat membahayakan pemerintahan orde baru.

Memang sulit dimengerti. Sudah dihilangkan dan tidak tahu dimana rimbanya, masih saja para korban itu difitnah. Kok segitu amat sih berusaha membersihkan diri dari jejak kotor demi ambisi berkuasa? Sulit membayangkan bagaimana pedihnya nasib keluarga korban yang mendengar ucapan Fadli Zon.

Makanya dari awal aku tidak percaya kubu Prabowo benar-benar tulus saat masuk pemerintahan Jokowi. Apalagi salah satu yang  menyarankan Prabowo bergabung ke Jokowi sebagai Menhan adalah Fadli Zon.

Ambisi Prabowo dari dulu memang gede banget. Menangkap aktivitis saja mau dengan dalih kondusifitas negara, apalagi kok ini cuma bergabung di pemerintahan, dapat jabatan menteri pula.

Kali ini dalih Prabowo adalah rekonsiliasi. Padahal tujuannya cuma untuk menarik pemilih Jokowi, memecah belah berakyat. Tulusnya dimana? Nyatanya kubu Prabowo sampai sekrang juga masih berdampingan manis dengan kelompok-gelompok garis keras yang jelas musuh negara.

Jadi ketika malam hari Prabowo terbang ke Solo dan bertemu Gibran, bagiku itu sekedar bagian dari operasi Prabowo. Pasti banyak juga rayuan manis yang disampaikan Prabowo. Namanya juga usaha.

Tentu Gibran sudah pasti tahu niat terselubung Prabowo selama ini. Dan dia asik-asik saja menjalani perannya karena pada saatnya nanti, semua juga akan terlihat jelas.

"Terus operasi Prabowo kali ini berhasil dong?" kata kawanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun