tahukah anda kita hidup di dunia ini ada penerusnya di ibaratkan sampai tujuh turunan, dalam artian kita masih di kenang akan tingkah laku dan kepribadianÂ
Ok kita bahas Zaman terbagi tiga secara global, yaitu :
Zaman batu
 Zaman kayu
 Zaman besi
Kalau kita pahami penjabaran zaman ini luas kalau kita kaitkan dengan ilmu modern menjadi :
Batu - Kayu - besi
 Agama - adat - umum
 Kedikjayaan - ekonomi - teknologi
 Orang tua - kita - anak
 Batin - tenaga - pikiran
Inilah kesamaan dari Zaman ke Zaman secara logika seorang harus bisa memikirkan anak supaya dia bisa di angkat derajatnya baik dunia akhirat jika dia memikirkan diri sendiri maka hancurlah masa depan.
Ada sebuah kasus bapaknya tukang becah anaknya sampai kuliah dan kerja di PNS, sehingga tujuh turunan dia bahagia dan selalu di kenang oleh masyarakat ( contoh )
Oleh karena Itulah mari kita benahi masa depan kita Zaman ke Zaman, memang tidak mudah untuk semua ini perlu perjuangan dan tanpa pamrih.
Masa depan atau masa tua semua orang ingin hidup bahagia dan sukses, apalagi hidup berkecukupan. Tetapi manusia sendiri sabar akan masa depan dia sendiri terkadang mereka berdali sudah nasib atau takdirnya Tahun Yang Maha Kuasa. Hal ini lumrah karena mereka tidak mempunyai masa depan / cita-cita / impian, secara logika orang yang ingin maju atau sukses harus mempunyai impian yang jelas Ibaratkan dalam ilmu Marketing :
1. Buatlah impian / peta
 2. Buatlah goal-goal kecil / sedikit demi sedikit
 3. Tekadkan bulat / tekun
 4. Sukses / maju
Tapi menurut orang tua bilang "5 tahun bisa apa dan punya apa "
Itulah pacuan untuk menjembatani kesuksesan / maju dalam hidup kita di masa depan, kalau seseorang sudah tertanam pemikiran di atas insya Allah bisa terwujud. Sedangkan untuk kemajuan itu awalnya harus mempunyai keahlian / bidang / usaha, harus mempunyai 4 faktor pendorong sesuai kehidupan dimana jalan manusia terdiri dari :
1. Bujangan / belum kawin
 2. Berkeluarga / nikah
 3. Punya anak
 4. Punya anak lagi
 5. Anak sekolah
Sedangkan 4 faktor pendorong supaya maju, satu contoh kecil tukang bangunan :
1. Tahu        : kenek / kuli
 2. Bisa         : nata bata
 3. Propesional  : dari pondasi sampai atap bisa semuanya
 4. Ahli          : jadi pemborong
Untuk mencapai propesional dan ahli harus perbanyak bahan dan ilmu.
Itulah pemacu / pendorong usahakan jangan berhenti di nomor 2 yang  hanya bisa, dan menurut survey orang yang di bisa akan terbengkalai hidupnya alias gali lubang tutup lubang apa lagi lebih parah jika sudah punya anak 2 dan sekolah. Jadi selama kita masih Muda berpikirlah MASADEPAN dan komitmen kalau bukan kita yang merubah Siapa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H