Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"The Power of Liverpool"

8 Mei 2019   10:21 Diperbarui: 8 Mei 2019   15:06 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Independent.co.uk/getty images

Kemenangan Liverpool di pertandingan kedua yang berlangsung di Anfiels dengan skor telak 4-0 telah memunahkan harapan Barcelona di Liga Champions 2018-2019. 

Padahal di pertandingan pertama yang berlangsung di Camp Nou, Liverpool telah dihancurkaan oleh Barcelona dengan 3-0. Kemenangan Barcelona di pertandingan pertama nampaknya bagaikan menganggap enteng Liverpool. 

Apalagi kalau melihat gayanya Luis Suarez yang bagaikan meremehkan Liverpool setelah dia menjebol gawang Allison. Gaya Luis Suarez yang teatrikal, sinis, dan jumawa mengundang reaksi negatif. Tidak kurang dari John Alridge yang menyesalkan prilaku Suares yang sebelumnya adalah pernah bermain di Liverpool.

Tidak ada pengamat bola yang akan menduga bagaimana Liverpool bisa menjungkirbalikkan prediksi, perkiraan, dan analisis mereka. Bahkan ada tulisan di media sosial yang menyebutkan bahwa bahwa tidak ada sejarahnya Liverpool bisa bangkit setelah kalah dengan telak. 

Namun, fakta, realita, dan kenyataannya telah berbicara dan membuktikan bagaimana Liverpool mampu bangkit walaupun Barcelona dipimpin oleh Lionel Messi pemain terbaik di Dunia yang tidak ada tandingannya. 

Semua orang tahu bagaimana Messi dengan kehebatan, keahlian, dan bahkan mampu menyihir semua orang. Belum lagi Barcelona membawa semua pemain terbaiknya yang kelas Dunia seperti ter Stegen, Pique, Alba, Busquets, Sergio, Coutinho, Messi, dan tentunya Suarez. Nama-nama besar ini tidak ada artinya, dan punah oleh yang disebut the Power of Liverpool.

Dari tim Liverpool, sesungguhnya dalam kurang menguntungkan. Ini karena dua bintang penyerang mereka Mohamad Salah dan Roberto Firmino sedang cedera, Juga gelandang penjelajah, Nabi Keitas yang juga tidak bisa diturunkan. Memang Liverpool masih ada Allison, van Dijk, Wijnaldum dan Mane. Namun tim Liverpool tidak gemerlapan dengan pemain bintang-bintang Dunia. 

Bahkan, Liverpool membawa Gmes, Alexander-Arbold dan Robertson yang masih muda usia. Hanya saja Liverpool punya pemain-pemain simpanan seperti Shaqiri dan Divock Ogiri.

Semetara dari tingkat kebugaran boleh jadi Liverpool kalah dari Barcelona. Dua hari sebelumnya Liverpool habis-habisan melawan Newcastle United dan hanya menang tipis 3-2. Sementara, semua tim intinya diistirahatkan ketika bermain melawan Celta de Vigo.

Sebetulnya pelatih Valverde tidak menganggap enteng terhadap Liverpool. Ini ketika ia memutuskan melepas pertandingan melawan Celta de Vigo dengan menurunkan tim keduanya. 

Hadiah ini bagaikan anugerah karena Celta de Vigo kalahkan tim kedua Barcelona dengan 2-0. Jadi di balik ini, Valvarde dan seluruh pasukan intinya memang khawatir dengan kekuatan sesungguhnya Liverpool. Bahkan Luis Suarez, mengatakan dengan jelas, bahwa tanpa Salah dan Firmino, Liverpool masih ada Origi, Shaqiri, dan Sturridge. 

Dengan ini maknanya, Barcelona memang cemas dengan timnya sendiri. Ternyata prediksi Luis Suarez terbukti ketika mereka harus bertekuk lutut terhadap Liverpool. Tidak ada lagi sesumbar Suarez. Messi bahkan dengan wajah murung langsung meninggalkan lapangan hijau setelah wasit meniup peluit panjangnya sebagai tanda pertandingan berakhir.

Reaksi Pers Dunia:
Beberapa cuplikan dari berikut: headline pers Dunia antara lain seperti:
1. Spanyol:Sport Spain: Roma no era un sueno: historica debacle de la Barca en Anfield
2. Spanyol:El Pais : Valverde, Cuando teganan asi no hay excusa
3. Belanda:De Telegraaf : Ontketemd Liverpool naar Champions League-finale
4. Le Soir (Belgia): Origi apres la remontada de Liverpool face au Barca; c'est la victoire du talennt et du ravail
5. Inggris, Telegraph: Liverpooloff incredible turnaround to book place in Champions Legue fimal
6. Swiss: Basler Zeitung: Das Wunder von Liverpool ist perfekt
7. Mesir: Ahram (bahasa Inggris): Liverpool stun Barcelona to reach final with 4-0 comeback win
8. Jerman, Stern: Das Wunder von Liverpool:Jurgen Klopp will sich . "noch in 50 Jahren daran erinnern"

Ini adalah dari harian yang terbit pagi di hampir semua negara yang bertarung membela klub Liverpool dan Barcelona, ditambah negara Jerman asal dari pelatih Jurgen Klopp.

Semua menjadikan ini berita utama, dengan intinya Liverpool mengagetkan Dunia yang sama sekali diluar dugaan. Bahkan Stern memprediksi keajaiban seperti ini boleh jadi tidak akan terulang dalam 50 tahun lagi. Bukan main-main.

Apa yang telah terjadi sudah dicatat oleh sejarah. Uni tidak bisa diubah, walaupun pasti Valverde, Messi dan kawan-kawannya serta para fans Barcelona, termasuk 140 pendukung Barca yang dibawa oleh Barelona FC dengan carter satu pesawat dan tidur di Hotel Hilton.

Solideratis pendukug Barcelona memang kuat, termasuk menyanyikan lagu kebangsaannya yang selalu dinyanyikan seusai pertandingan, apalagi jika Barca menang.

Namun, seperti dikatakan oleh Jose Mourinho, setelah gol kedua Liverpool, oleh Divovk cetak gol mengubah 2-0 untuk keunggulan Liverpool, tim apapun akan sulit dengan suasana Anfield yang spesifik sehingga membuat pemain kaliber Messi juga terpengaruh dan gugup.

Para fans Liverpool dengan lagunya: You will never walk alone yang menyanyikan bersama puluhan ribu telah membangkitkan kekuatan (power) dari para pemain Liverpool yang sedang bertarung. Bahkan boleh disebut, ini yang sesungguhnya merupakan inner power dari tim Liverpool.

Sebagai catatan tambahan, pada final tahun 2005, Liga Champions di Istambul walaupun Liverpool sudah ketinggalan dari AC Milan. Bahkan di babak pertama Liverpool sudah ketinggalan 0-3 dari AC Milan yang diunggulkan.

Akan tetapi bagaikan keajaiban Liverpool bisa membalikkan keadaan menjadi setelah perpanjangan waktu tetap 3-3, diteruskan dengan adu penalti yang dimenangkan oleh Liverpool dengan 3-2. Keajaiban. Liverpool juara Liga Champions tahun 2005 di la stadium Kemal Ataturk Olympico di Istanbul. Ini yang sesungguhnya the power of Leverpool.

Strategi Klopp:
Pada hakekatnya, Jurgen Klopp adalah pelatih sangat bagus. Bahkan jauh lebih bagus dari Joachim Loew. Tetapi pihak Asosiasi Sepakbola Jerman tidak melirik sedikitpun. 

Pihak yang berkuasa di otoritas sepakbola Jerman lebih senang Loew, walaupun gagal di Piala Dunia yang lalu tetap dipakai. Makanya Klopp lebih enak menyingkir ke luar Jerman. Pilihannya adalah klub Liverpool yang mempunyai aspek historis, tradisi, den budaya yang sepakbola, selain klub Manchester United. 

Kebetulan juga tawaran Liverpool diterima setelah mengevaluasi keadaan Liverpool yang saat itu prestasinya tidak meyakinkan. Namun Klopp melihat tensinya yang bagus. Jadi peluang membangun kembali diterima Klopp sebagai tantangan dan juga kesempatan membangun kembali Liverpool.

Setahap Liverpool di bangun kembali. Untung sekal Klopp didukung oleh para pemilik Liverpool yang percaya akan kesungguhan dan kompetensi Klopp. Klopp juga senang karena pemilik Liverpool punya kesabaran dan sadar bahwa membangun kembali butuh waktu, biaya dan strategi yang tepat.

Pemain demi pemain direkrut. Tidak semuanya berhasil dalam skema Klopp. Tetapi nama-nama seperti Mane, Salahm Keita, Shaqiri adalah yang berhasil. Selain itu ada Wijnaldum dan Fabinho. Kemudian pembelian van Dijk mampu menutup bek tengah dengan biaya besar. Terakhir adalah pembelian kiper Allison yang merupakan pembelian jitu. 

Tidak sekadar membeli, Klopp juga memberikan kesempatan terhadap pemain-pemain muda berbakat dari Liverpool sendiri seperti Joe Gomez dan Alexander-Arnold. Juga ada Brewster dan Woodburn.

Sementara pemain-pemain asal Inggris Raya seperti Milner dan Robertson (muda usia) jua diberi kesempatan. Ditambah Henderson dan Oxlade-Chamberlain.

Memang masih ada kritik karena Klopp belum menghasilkan piala. Namun, dengan 1 x masuk final Liga Europa dan 2 x masuk final Liga Champions bukti Klopp istimewa. Bahkan saat ini memiliki peluang menjuarai Liga Primer 2018-2019.

Dalam banyak kesempatan Klopp menunjukkan bahwa dia memiliki visi dan misi yang kuat, terarah, dan di jalan yang tepat dalam membangun kembali Liverpol.

Tetapi, dia juga realistis tanpa harus menunjukkan pribadi yang ambisius. Bahkan dengan tampilannya yang sederhana dan rendah hati, Klopp mendapat simpati dari para fans Liverpool dan para pemilik Liverpool. 

Ini adalah intinya bagi Klopp dalam menangani liverpool. Selain itu, Jurgen Klopp sudah tahu benang merah Liverpool bahwa Liverpool mempunyai Power yang besar. Tergantung bagaimana strategi mengembangkannya.

Dengan kemenangan 4-0 di pertandingan kedua (agregat 4-3), Klopp sadar bahwa Liverpool belum jadi juara. Karena ada Ajax (yang diunggulkan atau Tottenham Hotspur yang akan menanti di final.

Klopp pasti akan menyiapkan skuadnya sebaik mungkin dalam menghadapi final Liga Champions yang akan digelar 1 Juni di Madrid. Semoga the power bisa menjadikan Liverpool juara Liga Champions 2018-2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun