Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peran Teknologi dalam Biaya Pelayanan Kesehatan

24 Januari 2019   23:19 Diperbarui: 24 Januari 2019   23:59 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran teknologi dalam biaya pelayanan kesehatan telah menjadi fokus para ahli keuangan. Persoalannya  bahwa keinginan untuk mengkuantifikasi dampaknya pada teknologi pelayanan kesehatan terbentur pada kompleksitas dari subjeknya.

Ini menyebabkan para ahli keuangan terus mencari pendekatan-pendekatan yang tepat. Bagaimanapun masalah  biaya pelayanan keuangan yang cenderung meningkat dari waktu telah membebani anggaran negara, anggaran perusahaan, dan anggaran rumah sakit.

Akan halnya teknologi pelayanan kesehatan, yang menjadi sumber masalah adalah karena definisi dari  luas ini makna teknologi pelayanan kesehatan yang sangat luas. Dengan menggunakan definisi yang luas ini jelas sekali bahwa teknologi harus merupakan bagian utama dari biaya pelayanan kesehatan. Hal lain adalah bahwa studi-studi telah melakukan analisis dari berbagai  perspektif.

Kembali kepada biaya pelayanan kesehatan, begitu signifikannya faktor ini sehingga menjadi suatu kebijakan. Sebagaimana halnya sekian prosentase produk nasional bruto dibelanjakan untuk sektor pelayanan kesehatan, apalagi kalau sudah melebihi 10% , maka masyarakat akan mempertanyakan nilai dari pelayanan kesehatan tersebut.

Para ekonom selalu berpegang pada salah satu dasar ilmu ekonomi bahwa sumber daya selalu terbatas. Faktanya saat ini sistem pelayanan kesehatan sedang menghadapi keterbatasan dalam sumber daya yang terbatas.

Sejak dekade 80an, telah menjadi isu utama bahwa bagaimana masyarakat mempunyai pilihan bagaimana masyarakat membelanjakan sumber daya yang terbatas, Penilaian teknologi kesehatan kemudian menjadi alat bantu untuk menentukan pilihan.

Oleh karena itu, isu dasar dari teknologi pelayanan kesehatan bukan jumlah absolut yang dibelanjakan pada pelayanan kesehatan , namun yang penting adalah seberapa besar manfaat yang didapat dari biaya pelayanan kesehatan ini bagi masyarakat dibandingkan biaya pada sektor-sektor lainnya.

Analisis:
Akan halnya analisis terhadap biaya pelayanan kesehatan, umumnya akan masuk keempat kategori berikut: (1) Dampak agregat dari teknologi, (2) Dampak dari teknologi khusus atau dampak dari kelas teknologi, (3) Dampak dari teknologi  yang digunakan pada kelompok umur tertentu, (4) Dampak dari teknologi yang dipakai pada penyakit tertentu.

Sementara itu, prosentase dari total biaya pelayanan kesehatan akan merefleksikan: (1) Perubahan populasi dan kebutuhan kesehatan, (2) Gaji secara umum dan inflasi, (3) Gaji dan inflasi sektor kesehatan yang melebihi inflasi umumnya, (4) Perubahan dalam intensitas pelayanan , yang merupakan kuantitas input tiap pelayanan kesehatan.

Dengan menggunakan pendekatan intensitas pelayanan telah diteliti bahwa karyawan, obat dan perlengkapan kesehatan serta alat-alat mencapai setengah dari beban setiap harinya dari biaya kesehatan. Di Amerika Serikat sampai dengan tahun 1970. Kemudian di antara 1971-1981 terjadi kenaikan 21 %. Sementara menurut OTA (Office of Technology Advancement), kenaikan tersebut karena terjadi pelayanan kesehatan.

Lebih jauh, kombinasi peningkatan intensitas pelayanan dan menyebabkan  peningkatan biaya pelayanan kesehatan akan mencapai  24% dari peningkatan biaya rumah sakit per kapita.Dengan mempertimbangkan keseluruhan sektor pelayanan kesehatan dampak kombinasi dari intensitas pelayanan dengan indeks harga pelayanan kesehatan melebihi indeks harga konsumen sekitar 16%  dari kenaikan per kapita pelayanan kesehatan dari kenaikan per kapita  biaya pelayanan kesehatan pada periode yang sama.

Evaluasi sosio-ekonomi:
Evaluasi sosio-ekonomi selalu diawali dengan hipotesis yang berbasis klinis dan pertanyaan penelitian yang menyatakan obyektif dari suatu studi. Pertanyaan penelitian akan membuat garis besar alternatif yang akan dikaji, perspektif yang akan diambil, dan arah dari manajemen klinis yang akan dipertimbangkan.

Untuk mengembangkan hipotesis sosio-ekonomi yang utama adalah dampal klinis dari teknologi kesehatan. Sebagai contoh, hipotesis yang didesain untuk menguji biaya dan konsekuensi dari obat yang berasal dari informasi klinis dalam efikasi dan keamanan dari obat. Profil dari klinis, efikasi dan keamanan adalah basis dari keunggulan sosio-ekonomi atau kerugian.

Teknologi dengan keunggulan sosio-ekonomi jika diaplikasikan secara tepat akan menurunkan biaya untuk pasien rawat jalan yang menderita demam ( lebih sedikit obat penyerta, lebih sedikit kunjungan ke rumah sakit), lebih rendah biaya rawat inap (lebih pendek tinggal di rumah sakit), lebih rendah biaya di sektor non-medis dari ekonomi (lebih produktif sebagai akibat lebih sebentar di rumah sakit ). dan kualitas kehidupan yang lebih baik (lebih bagus dalam emosi dan fungsi sosial).

Sebaliknya jika teknologi diaplikasikan dengan tidak tepat akan meningkatkan biaya pelayanan kesehatan dan kualitas kehidupan yang rendah karena efek samping.  Sementara menghasilkan manfaat yang sedikit.  Dalam kesehatan dan ekonomi.

Rincian:
Secara kolektif, evaluasi  sosio-ekonomi  adalah untuk mengukur dampak sosio-ekonomi dari penyakit dan pengobatannya. Tahap demi tahap dari penilaian efikasi klinis dari dan upaya untuk memahami dampak pengobatan secara luas Formula spesifik dari studi  tergantung kepada masalah yang akan dianalisis  data yang tersedia dan penilaian terhadap metode yang akan dipakai.

Evaluasi dari sosio-ekonomi tidak berarti lebih baik atau lebih buruk dari evaluasi sosio-Ekonomi lainnya. Walau begitu ada metode yang lebih tepat dibandingkan dengan metode lainnya. Sementara itu, terdapat semacam kesepakatan atas  prinsip-prinsip berikut:

(1) Mendefinisikan masalah dengan jelas dan eksplisit,

(2) Menyatakan obyektif teknologi yang akan dinilai secara eksplisit,

(3) Mengidentifikasi teknologi alternatif untuk mencapai obyektif,

(4) Menganalisis manfaat dalam bentuk luaran positif atau negatif,

(5) Mengidentifikasi semua biaya dan sekaligus menganalisisnya,

(6) Melakukan diferensia perspektif dari analisis,

(7) Menghitung faktor diskon,

(8) Menganalisis faktor ketidakpastian,

(9) Menggarisbawahi faktor etika,

(10) Mendiskusikan hasilnya.

Satu hal yang patut dicermati dan hati-hati dalam analisis sosio-ekonomi adalah adanya faktor ketidakpastian. Bagaimanapun terdapat ruang luas dalam melakukan interpretasi mengingat faktor relatif terhadap aspek-aspek sosio-ekonomi. Hanya saja, yang menjadi landasannya sejauh mana suatu evaluasi sosio-ekonomi bermanfaat bagi pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun