Nilai sosial merupakan utama dalam  memengaruhi teknologi yang akan dikembangkan. Juga dalam sumber daya yang  tersedia  untuk pengembangan, dan kecepatan untuk mengembangkan.  Nilai sosial merupakan salah satu faktor penentu pertanyaan untuk digarisbawahi.
Dampak umum dari kekuatan sosial terhadap pengembangan teknologi akan  muncul dalam tahap awal dari investigasi klinis. Dalam hal ini siapa yang pertama kali akan menerima risiko yang berbahaya dari suatu inovasi? Jika risikonya akan besar malah boleh jadi investigasi tidak diteruskan. Keadaan ini akan menjelaskan mengapa para peneliti menjadi subyek dari pengalaman yang pertama.
Sementara itu, penilaian teknologi sendiri merupakan kegiatan sosial dan kultural dan merupakan bagian dari institusi sosial dan kultural. Ini akan mengandung banyak implikasi. Boleh jadi yang paling penting adalah alat untuk penilaian teknologi yang akan memberi ilusi antara obyektifitas dan rasionalitas yang harus diaplikasikan secara hati-hati. Â
Tidak bisa dihindari untuk memilih  salah yang akan menjadi pertimbangan.Dalam prosesnya permasalahan bisa di reduksi dalam hal struktur yang mendasarinya dan keadaan fundamentalnya secara alami. Kumpulan data akan mengimplikasikan pemilihan data yang akan dikumpulkan, analisis ini mensyaratkan adanya pengkajian terhadap nilai. Yang akan ditekankan.
Akan halnya uji coba klinis, sebagaimana semua penelitian tentang manusia , adalah menyeimbangkan kesejahteraan sosial dengan untuk manusia yang sedang diteliti terhadap potensi manfaat untuk umat manusia di masa mendatang. Dalam hal ini Perjanjian Helsinki mengangkat ke permukaan potensi masalah untuk uji coba klinis.Â
Dalam hal ini semua subyek harus menerima informasi yang cukup dalam aspek-aspek seperti tujuan, metodologi, potensi bahaya, dan manfaat uji coba, yang dalam bentuk narasi. Bagaimanapun, dalam uji coba klinis secara acak, Â jika mengikutsertakan plasebo manfaat dan bahayanya untuk pasien bisa diprediksi Namun, justifikasi dari uji coba klinis acak tidak mencukupi informasinya maka harus diizinkan pilihan informasi yang rasional.Â
Teknik Penilaian:
Untuk menilai implikasi sosial dari teknologi kesehatan terdapat berbagai metode, teknik, dan cara, Namun umumnya terdapat dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial, yang salah satunya adalah sosiologi. Oleh karena kompleksitas dari dampaknya, maka bisa dipastikan bahwa penilaian tersebut harus melalui berbagai upaya.Â
Para ilmuwan sosial harus jelas memahami aspek teknologi dari teknologi kesehatan untuk menjamin analisisnya bermanfaat dan berkualitas. Dengan sendirinya, ahli teknologi, dokter, dan profesional kesehatan lainnya harus masuk dalam tim penilai kesehatan tersebut.
Sesungguhnya aspek sosial dari penilaian teknologi kesehatan kurang mendapat perhatian di semua negara. Baru pada tahun 1976 the Office of Technology Assessment mengusulkan beberapa pertanyaan yang bisa diajukan terkait teknologi spesifik untuk diumumkan dampaknya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi petunjuk untuk memikirkan dampaknya. Penilaiannya sendiri mencakup lebih dari sekadar metode  atau alat, juga mengandung pemikiran kreatif dan brain-storming.
Beberapa pertanyaan antara lain, seperti apa yang merupakan tujuan medis, dan karakteristika teknologi dan tahapan pengembangan teknologi yang menjadi pertanyaan. Ini mencakup seberapa jauh masalah yang dihadapi dalam teknologinya serta apakah ini merupakan inovasi atau bukan, serta cara menilai efikasi dari teknologinya.