Kegagalan Swedia selama 12 tahun tidak ikut Piala Dunia bukan berita besar. Karena Swedia bukan negara besar dalam sepakbola. Juga Swedia belum pernah Juara Dunia. Lain halnya dengan kegagalan Italia, yang menjadi head-line di seluruh Dunia.Â
Tanpa Italia, Piala Dunia tetap akan semarak dana kompetitif. Namun boleh jadi akan berbeda karena tidak adanya Italia. Memang masih ada Brazil, Argentina, Spanyol, Perancis, dan Inggris yang penuh dengan pemain talenta. Juga masih ada Belgia, Kroasia, Mesir, Senegal, Jepang, dan Korea Selatan. Tidak bisa dilupakan tim langganan Piala Dunia Meksiko yang selalu diperhitungkan.
Walau begitu, Piala Dunia kali ini akan dikenang sebagai Piala Dunia pertama setelah 60 tahun tanpa kehadiran Italia.
Bagi Italia sendiri, waktu empat tahun seharusnya cukup untuk menyiapkan tim yang tangguh. Tahun 2020 bisa dijadikan sasaran antara saat Piala Eropa. Turnamen Euro 2020 akan ada perubahan mendasar dan unik sebab akan berlangsung di 13 negara termasuk  Italia dengan jumlah peserta 24 negara.  Setelah itu sasaran berikutnya adalah Piala Dunia 2022 di Qatar.Â
Hanya saja, sementara ini Italia harus dengan besar hati menerima kegagalan ikut Piala Dunia Rusia 2018 dan nampaknya Buffon dan kawan-kawan bisa menerimanya walaupun pahit. Karena itu mereka tidak mempersoalkan kenapa wasit Mateu Lahoz tidak memberikan penalti kepada Italia di babak pertama ketika pertandingan baru berjalan sekitar 15 menit. Â Untuk itu bagi bangsa Italia, khususnya untuk Gianluigi Buffon dan kawan-kawan, mereka akan mengucapkan Arrivederci Piala Dunia Rusia 2018, selamat tinggal Piala Dunia Dunia 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H