Chile, negara yang memanjang berbatasan dengan lautan Pacific dikenal sebagai negara yang memiliki  tradisi sepakbola yang bagus.  Di tingkat dunia, Chile pernah menduduki juara ketiga dalam Piala Dunia 1962.  Berbekal segudang pengalaman dari skuad yang pemain-pemainnya bermain di klub-klub besar di Eropa ditambah pemain-pemain yang berkiprah di negaranya sendiri, Chile ditantang untuk membuktikan apakah mampu menjadi juara Copa America di luar negaranya sendiri. Kemenangan Copa America tahun 2015 yang berlangsung di negara sendiri oleh sebagian pengamat dilihat karena banyaknya dukungan penonton.
Brazil:
Brazil mau tak mau selalu menjadi tim unggulan dalam Copa America. Sejarah membuktikan Brazil selalu memiliki segudang pemain yang siap diturunkan di turnamen apapun. Tetapi, masalahnya kali ini tim Brazil terpecah dua. Pertama, sebagai tuan rumah Olimpiade 2016, sebagai tuan rumah Brazil berkeinginan untuk meraih medali emas. Ini wajar saja. Itulah sebabnya setengah kekuatan Brazil khususnya yang muda dipimpin oleh Neymar siap diturunkan di laga sepakbola Olimpiade Brazil 2016. Kedua, separuh kekuatan lagi akan dimainkan di Copa America 2016.
Dunga sebagai pelatih tim Brazil untuk Copa America 2016 jelas mengalami kesulitan dalam menyusun skuad. Sementara itu, Dunga memutuskan untuk tidak membawa pemain-pemain senior seperti David Luiz, Marcelo dan Tiago Silva. Dunga tentu punya punya alasan kuat. Khusus untuk Tiago Silva, sepertinya perselisihan ketika Piala Dunia 2014 masih berlanjut. Tiago Silva tidak setuju dengan pengangkatan Neymar sebagai kapten tim.
Skuad kali ini nampaknya akan memilih Alisson sebagai penjaga gawang. Bek senior, Dani Alves dipercaya untuk mengkoordinasikan lini belakang bersama Mirand dan Filipe Luis.  Untuk lini tengah sepertinya Dunga akan memakai pemain-pemain seperti Coutinho, Willian, dan Lucas  Moura, Sebagai pelapis adalah pemain-pemain dari liga Brazil seperti Elias, Lucas Lima dan Walace, Lini serang Brazil ada tiga pemain Hulk, Jonas, dan Gabriel.  Khusus untuk Gabriel adalah pemain muda usia, 19 tahun yang bermain di negaranya sendiri. Sementara Jonas yang sudah tidak muda lagi adalah pemain Benfica. Kelemahan dari tim Brazil terlihat dengan ditunjuknya Hulk yang main di Saint Petersburg. Entah apa alasan Dunga memilih Hulk. Nampaknya Hulk adalah favoritnya pelatih Dunga. Karena di Piala Dunia 2014 Hulk juga penyerang pilihan Dunga. Sayangnya Hulk tidak bersinar.
Di luar Argentina, Chile, dan Brazil, masih ada tim kuat seperti Meksiko. Apalagi bermain di negara bagian California, Amerika Serikat, tim Meksiko seperti bermain di negaranya sendiri karena banyaknya imigran Meksiko yang menetap di negara bagian ini. Juga masih ada Kolombia yang selalu mengancam tim-tim unggulan. Â Dan, jangan dilupakan tim Amerika Serikat, sebagai tuan rumah yang pasti tidak ingin malu di depan para pendukungnya. Â Singkat Copa America 2016 akan sangat menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H