Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepak Terjang Rizal Ramli

24 Agustus 2015   17:47 Diperbarui: 24 Agustus 2015   17:47 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal Ramli kembali menyedot perhatian masyarakat. Kalau sebelumnya Rizal Ramli sebagai pengamat ekonomi keuangan selalu mengkritik kebijakan pemerintah , maka kini sebagai Menko Kemaritiman ia tidak sungkan-sungkan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rekan-rekannya sesama Menteri, bahkan kepada atasannya sendiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Terhadap Rini Soemarno, ia mengatakan bahwa rencana pembelian pesawat terbang Airbus A350 untuk Garuda sangat tidak tepat. Tentu Rizal Ramli tidak sembarangan mengeluarkan pendapat, tetapi mengemukakan juga argumentasinya. Kontan Rini sebagai Menteri BUMN yang bertanggungjawab terhadap rencana ini menjadi berang.

Sasaran berikutnya dari Rizal Ramli adalah Wapres Jusuf Kalla dalam soal pembangkit listrik 35.000 megawatt. Dalam kasus ini Rizal dengan menyandarkan kepada alasan-alasannya, kemudian menyimpulkan bahwa pembangkit listrik 35.000 megawatt adalah sesuatu yang tidak masuk akal.

Dua pukulan ini saja membuat Rizal Ramli menjadi berita utama di kalangan masyarakat. Langsung saja Rizal Ramli atau RR menjadi Menteri yang paling populer. Popularitasnya mengalahkan Wapres Jusuf Kalla. Bahkan RR menyamai Presiden Joko Widodo sebagai topik utama dari beragam media massa termasuk media sosial. Pernyataan, opini dan pendapat RR bukan sekadar dimuat tetapi juga diulas, dianalisis, dan dikaji mendalam. Para pakar serta merta dibuat sibuk dengan mencari latar belakang, akar masalah, dan penyebab dari sepak serjang RR.

Sangat menarik:

Sebetulnya sangat menarik untuk menganalisis sepak terjangnya RR. Ia memang bukan pendukung Jokowi-JK. Tidak heran sebelum Jokowi terpilih menjadi Presiden, RR sudah melancarkan kritik. Beragam kritik dilontarkan RR. Ini wajar karena RR memang senang mengkritik. Apalagi dengan latar belakang pendidikan ekonomi yang dimilikinya, pandangan RR dalam bidang ekonomi diterima oleh banyak pihak.

Akan halnya kritik mengkritik, ketika Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden selama 10 tahun, kritik RR tidak pernah berhenti. Ada saja kebijakan SBY yang tidak berkenan menurut RR, maka serta merta kritik dilancarkan. Pastinya kritik-kritik yang bertubi-tubi membuat kuping SBY merah, Walau begitu SBY tetap sabar dan cenderung untuk tidak menanggapi langsung kritik RR.

Namun SBY juga manusia biasa yang punya batas kesabaran. Hanya saja kembali SBY sebagai negarawan harus selalu tampil bijak. Apalagi di tingkat Internasional nama SBY sangat dihargai. Walau begitu ada saatnya ketika kritik RR sangat keras, muncul isu yang konon berasal dari lingkaran terdekat SBY bahwa RR akan ditangkap. Sayangnya isu itu tidak pernah menjadi kenyataan. SBY terlihat tenang saja, sementara RR kembali dengan kebiasaannya melakukan kritik.

Masih seputar kritik, sesungguhnya merupakan sesuatu yang biasa dalam alam demokrasi. Siapapun berhak mengkritik. Tidak peduli apakah kritik itu ringan atau kritik itu berbobot. Semuanya tergantung latar belakang pengkritik terutama pendidikan dan pengalamannya. Selain itu tergantung kepada apa yang dikritik. Hanya saja, apakah kritik itu ditanggapi atau tidak itu soal lain.

Dalam mengkritik, budayanya akan berbeda dari satu negara ke negara yang lain. Bahkan di negara yang sama, iklim kritik tidak identik karena tergantung kepada suasana yang diciptakan oleh pemimpin di negara itu. Indonesia pernah mengalami naik turun dalam soal iklim kritik.

Ada apa dengan RR:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun