Mohon tunggu...
Ahmad Fuad Afdhal
Ahmad Fuad Afdhal Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D.

Pengamat isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sudah berakhirkah Era Sepp Blatter di FIFA?

10 Juni 2015   14:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan landasan dari Statuta FIFA, bahwa one nation one vote,  jumlah anggauta FIFA menurut catatan terakhir 209 negara, maka tidak ada bedanya antara negara-negara besar seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Rusia dengan negara-negara kecil seperti Trinidad-Tobago, kepulauan Cayman, dan Maladewa.  Ini bisa dipahami karena yang menjadi basis adalah negara. Berbekal apa yang ada di Statuta inilah , Blatter menyusun strategi dengan merangkul negara-negara kecil.

 

Melalui timnya Blatter mendesain program pengembangan sepakbola di negara-negara kecil dan yang belum maju sepakbolanya. Mereka tersebar di kawasan Asia, Afrika, dan Karibia. Negara-negara ini yang kemudian menjadi tulang punggung pendukung Sepp Blatter yang juga didukung oleh Amerika Selatan.

 

Salah satu negara yang memperoleh bantuan FIFA adalah kepulauan Cayman. Untuk negara pulau yang kecil ini, FIFA telah memberikan bantuan sebesar 1.8 juta dollar Amerika Serikat untuk membangun 2 lapangan sepakbola Tujuh tahun kemudian, hanya beberapa minggu sebelum satu lapangan selesai, Asosiasi Sepakbola Cayman menerima bantuan sebesar 500.000 dollar A.S lagi.  Kali ini untuk membuat lapangan sintetis. Alasan resmi dari FIFA adalah karena rumput di negara ini tidak bisa tumbuh dengan baik dalam lingkungan tersebut oleh pengaruh kadar garamnya.

 

Selain lapangan sepakbola, FIFA juga membantu kepulauan Cayman membangun kantor pusat Asosiasi Sepakbola Cayman. Keseluruhan bantuan FIFA sejak tahun 2002 adalah sebesar  2.2 juta dollar A.S Tokoh sepakbola dari negara pulau ini adalah Jeffrey Webb. Pria yang sangat lama menjadi  Presiden dari The Cayman Islands Football Association ini akhirnya menjadi sohib dari Blatter. Sekadar catatan bahwa kepulauan Cayman yang ibu kotanya adalah Georgetown hanya berpenduduk 56.800 orang. Namun kepulauan Cayman dikenal sebagai off-shore financial centre yang konotasi negatifnya adalah tempat pencucian uang.

 

Alternatif:

 

Dengan Blatter menyerahkan kekuasaan, berbagai nama bermunculan seperti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun