Selain itu masih ada lagi yaitu Raja Ampat. Di daerah yang terletak di ujung Timur indonesia ini menyimpan berbagai macam keindahan alam bawah lautnya. Para wisatawan menikmati snorkling di daerah ini. Dikenal dengan surga bawah lautnya Indonesia
Berdasarkan data BPS (2019) diperoleh data wisatawan asing yang mendatangi Indonesia
 Berdasarkan gambar tersebut diketahui jika lima besar wisatawan manca negara yang mengunjungi Indonesia adalah warga kebangsaan Malaysia yaitu 21,66%, selanjutnya ada Tiongkok 15,81%, Singapura 11,64%, Timor Leste 7,30%, dan Australia 6 %. Kelima besar wisatawan asing tersebut sebagian besar merupakan negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Timor Leste, serta Australia.
Pertumbuhan wisatawan tersebut masih dapat di dongkrak dengan adanya teknologi internet. Adanya penerapan teknologi di bidang pariwisata ini akan memudahkan wisatawan baik asing maupun domestik untuk mengekspolasi tujuan mereka di Indonesia. Karena kalau kita lihat hanya ada beberapa wilayah di Indonesia ini yang dikenal di kalangan internasional seperti Bali, Raja Ampat, dan Lombok. Masih ada sebagian besar yang belum dikenali oleh wisatawan. Penerapan teknologi internet ini dinamakan dengan E-Tourism.
E-Tourism di Indonesia
Saat ini orang yang merencanakan perjalanan wisata akan lebih senang mencari di internet dahulu tujuan mereka. Pencarian tersebut bermaksud untuk mengetahui apa saja yang terdapat di tempat yang akan dituju seperti adanya tempat makan, tempat menginap, tempat hiburan dan sebagainya karena wisatawan bisanya memiliki pengetahuan terbatas tentang kota yang akan dikunjungi. Website yang menyediakan informasi terkait dengan tempat wisata dinamakan dengan e-tourim.
E-Tourism diambil dari kata elektronic Tourism yang merupakan integrasi antara Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan industri pariwisata. E-tourism adalah aplikasi web yang menghasilkan rekomendasi tentang tur wisata yang dipersonalisasi. Ini dimaksudkan untuk menjadi layanan bagi orang asing dan penduduk setempat untuk menjadi sangat akrab dengan kota dan merencanakan kegiatan rekreasi. e-Tourism membuat rekomendasi berdasarkan selera pengguna, klasifikasi demografinya, tempat-tempat yang dikunjungi oleh pengguna dalam perjalanan sebelumnya
Indonesia yang menyimpan berbagai kekayaan alam yang belum di ekspos ke luar perlu adanya pengenalan melalui media internet ini. Jika dilihat dari data sebelumnya hampir dari 50% penduduk di kawasan Asia-pasifik merupakan pengguna aktif internet. Hal tersebut merupakan sebuah peluang untuk memajukan sektor pariwisata berbasis online. Dikutip dari Menteri Pariwisata RI mengatakan bahwa "Biaya lewat digital itu bila dibandingkan dengan konvensional adalah sepertiganya. Sepertiga biaya berdampak dua per tuga. Sedangkan konvensional adalah sebaliknya.:"
Berbagai macam website perlu ditingkatkan lagi untuk menyasar pada aspek yang paling utama yaitu memberikan informasi dan kepastian bagi wisatawan ketika mereka memilih untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata.
Menurut United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada tahun 2004 terdapat tiga tingkatan utama dalam penyusunan sistem E-Tourism, yakni sebagai berikut:
- Bagian koleksi data merupakan dasar elemen dalam melakukan standarisasi dan konsolidasi. Pada bagian ini terdapat elemen-elemen seperti hotel, tempat rekreasi, serta event-event penting yang bisa diakses oleh konsumen secara online.
- Manajemen dan follow-up dalam hal ini mencakup perancangan sistem yang akan disusun berdasarkan bagian-bagian standarisasi dan konsolidasi pada tingkatan pertama.
- Bagian aplikasi maupun penerapan sistem yang terjadi dalam rangka pemasaran. Pada tingkatan ketiga ini merupakan tingkatan penyampaian dan penyebaran informasi kepada wisatawan.